Tugumalang.id – Aditya Syaiful Anam yang sempat viral beberapa waktu lalu lantaran pulang mengendarai sepeda usang usai menjuarai kejuaraan karate, ternyata memiliki cita-cita menjadi seorang polisi.
“Sebetulnya dia ingin jadi polisi dan ingin meneruskan (profesi) yang telah merawat dia,” ujar Sulastri, ibu Syaiful usai diundang Wali Kota Malang di Balai Kota Malang, pada Kamis (16/9/2021). Sebelumnya, Saiful pernah dirawat oleh anggota polisi.
Kata Sulastri, Syaiful sejak kecil hidup bersama keluarganya secara sederhana. Dia juga sering membantu ibunya memungut rongsokan atau barang bekas. Bahkan sejak balita, dia juga kerap kali digendong ibunya untuk mencari barang-barang bekas itu. “Sejak bayi memang sudah sering diajak mencari rongsokan. Masih bayi, usia 5 bulanan,” kenangnya.
Syaiful juga memiliki mental yang kuat. Meski berasal dari keluarga sederhana, nyatanya dia mampu meraih piala kejuaraan karate tingkat Malang Raya.
Bahkan, Syaiful juga tak segan membantu ibunya memungut sampah di jalan saat dia masih mengenakan seragam karate usai memenangi kejuaraan karate. “Kadang nemu rosokan, sampah plastik, diambil, dibawa,” imbuhnya.
“Saya tanya, apa gak malu pakai seragam karate mungut rongsokan? Dia bilang gak malu. Ngapain malu?Kalau mencuri baru malu,” ungkap Sulastri.
Kala itu, Syaiful berangkat dari Kepanjen menuju lokasi lomba dengan mengayuh sepeda pancal. Dia juga sempat menolak ajakan pelatihnya untuk berangkat bersama lantaran ingin mengajak ibunya.
“Itu keinginan dia, gak mungkin keinginannya tidak ku turuti. Sebetulnya pelatihnya sudah mengajak untuk bareng tapi dia tidak mau, dia ingin keliling kota dengan saya,” jelasnya.
“Kemarin berangkat abis sholat subuh. Nyampe lokasi lomba pukul 05.10 WIB. Itu naik sepeda. Nyampai rumah isak, dijalan sekitar 2 jam karena banyak berhenti dijalan. Sambil mungut rongsokan,” tambahnya.
Sementara itu, Saiful mengaku tak mau menerima ajakan pelatih untuk berangkat bersama lantaran ingin mendapat dorongan semangat saat bertanding dari ibunya. Selain itu, dia mengaku juga ingin berkeliling kota bersama ibunya. “Supaya ibu memberi semangat dan memotivasi untuk semua orang. Saya ingin jalan-jalan sama ibu,” ucapnya.
Kepala Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Malang, Sulaiman menjelaskan bahwa Pemkot Malang mengundang Syaiful ke Balai Kota Malang untuk memberi apresiasi kepada anak yang berprestasi. Terlebih kepada anak yatim agar lebih semangat dalam mencapai cita-cita.
“Kita beri Rp 5 juta dari dana infaq. Semuanya ada infaq, ada gerakan seribu, sifatnya infaq yang dikelola oleh kita,” ujarnya.
Reporter: M Sholeh
Editor: Lizya Kristanti