Oleh: Apriyani*
Tugumalang.id – Saat kecil, kita terbiasa memainkan berbagai macam peran. Misalnya, peran menjadi dokter, polisi, orangtua, penjahat dan bahkan menjadi seorang pahlawan yang kita kagumi. Semakin kita mendalami peran tersebut maka permainan kita semakin menyenangkan.
Setiap orang pada dasarnya memiliki banyak topeng. Kita menjadi seseorang yang berbeda tergantung pada situasi dan juga kondisi. Todd Herman dalam bukunya The Alter Ego Effect membawa kita untuk menjalankan permainan peran yang sudah pernah kita jalankan pada saat kecil dulu untuk menjaga kinerja terbaik dalam diri. Teknik ini disebut dengan Alter Ego Effect.
Apa itu Alter Ego Effect itu? Adalah sebuah alat yang digunakan oleh siapapun dalam situasi, profesi, maupun momen apapun untuk melahirkan diri mereka yang heroik. Alter Ego juga dikenal sebagai identitas atau karakter yang terbentuk dalam diri secara sadar.
Alter Ego berbeda dengan kepribadian ganda atau Dissoaciative Identity Disorder (DID). Kepribadian ganda atau DID adalah kelainan yang dimiliki seseorang saat dirinya memiliki lebih dari satu identitas dalam satu tubuh. Penderita DID mengalami perubahan karakter secara total dan biasanya terjadi secara tidak sadar.
Lalu bagaimana kita menggunakan Alter Ego? Todd menjelaskan, banyak orang bercerita bagaimana Alter Ego bisa melindungi mereka. Kobe Bryant seorang atlet basket profesional menciptakan Alter Egonya yang diberi nama Black Mamba saat berada di titik terendah karirnya.
Pada tahun 2003, Kobe dituduh telah melakukan pelecehan seksual pada gadis berumur 19 tahun. Kasus ini sangat berdampak pada kehidupan pribadi dan juga perjalanan karir basketnya. Pada akhirnya, Kobe mendapat inspirasi dari sebuah film Kill Bill yaitu ular black mamba.
Ular tersebut mampu bergerak dengan cepat dan seketika membunuh musuh yang diinginkan. Dari situlah, Kobe membagi dirinya menjadi dua bagian, Kobe yang ditugaskan untuk menghadapi semua tantangan dalam kehidupan pribadinya dan Black Mamba yang fokus bermain di lapangan basket.
Hanya dengan cara ini, Kobe akhirnya mampu bangkit dari titik terendahnya dan tidak mencampurkan kehidupan pribadi dengan kehidupan profesional yang ia jalani selama ini.
Hal ini dibuktikan dalam sebuah riset dari University of Minnesota, bahwa orang tua ingin mengajarkan seorang anak tentang kegigihan, maka mereka mengajarkan anak mereka untuk menjadi sosok Batman atau karakter favorit anaknya yang lain.
Riset membagi sekelompok anak menjadi tiga bagian: 1) diminta untuk berperan sebagai karakter favorit mereka; 2) diminta untuk membayangkan kalau mereka adalah superhero favorit mereka, dan 3) tidak diminta apapun. Hasil riset membuktikan bahwa anak yang mendalami superhero favorit memiliki kegigihan yang paling tinggi daripada anak dari grup lain.
Fakta menarik untuk menemukan cara kerja dari alter ego yaitu Anda bisa melihat Alter Ego bukan hanya sebagai perubahan kepribadian yang drastis, tapi sebagai keadaan pikiran. Bukan juga berpura-pura menjadi orang lain, tapi melepaskan sisi terpendam dalam diri untuk mencapai tujuan yang kita inginkan.
Misalnya ketika Anda sedang di kantor, maka Anda berada dalam work persona seperti menjadi orang yang memiliki pemikiran yang kritis dan detail pada hal kecil. Namun saat di rumah, Anda berubah menjadi couple persona, misalnya menjadi seorang manja pada pasanganmu.
Selain itu, Anda bisa menciptakan setiap karakter yang berbeda dengan menggunakan baju yang berbeda pula. Misalnya, saat kita menggunakan baju kerja, kita akan berpikir menjadi seorang karyawan atau pimpinan yang hebat, atau ketika menggunakan baju olahraga, kita akan langsung berpikir menjadi seorang atlet sukses dan professional. Perbedaan baju ini bisa menjadi penanda bagi otak kalau kita sedang berada dalam persona tertentu.
*Penulis adalah member Pondasi
Editor : Herlianto. A