MALANG, Tugumalang – Ideologi transnasional dari berbagai belahan dunia telah masuk ke Indonesia. Untuk itulah demi mencegah munculnya radikalisme, Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI), Ahmad Basarah menyampaikan materi Sosialisasi Empat Pilar MPR RI di hadapan 116 Kepala Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), 116 orang tua siswa, serta 116 guru PAUD, Rabu (16/11/2022).
Sosialisasi ini dilaksanakan di Ruang Rapat Paripurna Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) dan dihadiri oleh Wakil Bupati Malang, Didik Gatot Subroto, Ketua DPRD Kabupaten Malang, Darmadi, serta para kepala desa di Kecamatan Kepanjen dan Pakisaji.
Seusai acara, Basarah mengatakan kepada awak media bahwa sosialisasi ini dilakukan untuk memperkuat pemahaman masyarakat pada ideologi bangsa, yakni Pancasila. Sehingga, masyarakat tidak mudah disusupi ideologi-ideologi lain yang bisa membahayakan bangsa.
“Pentingnya sosialisasi ini karena ideologi transnasional dari berbagai belahan dunia telah masuk ke Indonesia. Baik yang dari barat seperti paham liberal, maupun paham radikalisme berlatar belakang agama. Ini harus disaring menggunakan ideologi Pancasila,” jelas Basarah.
Menurutnya, tanpa pemahaman Pancasila, masyarakat akan mudah terjerumus ke ideologi lain. Pihak lain juga akan lebih mudah menghancurkan Pancasila sehingga masyarakat Indonesia tak lagi memiliki pedoman.
“Menghancurkan bangsa Indonesia itu dari hulunya dulu, yaitu Pancasila, baru hilirnya akan hancur. Maka dari itu kami kembalikan hulunya ini, Pancasila sebagai pedoman berbangsa dan bernegara,” kata Basarah.
Ia juga menyebut bahwa dihapusnya pelajaran pendidikan Pancasila membuat ada satu generasi yang “hilang”. Hilang di sini maksudnya mereka tidak diberi kesempatan untuk mempelajari ideologi kebangsaan mereka sendiri. Mereka tidak mengetahui keindahan dan kehebatan dari Pancasila. Sehingga, mereka mudah terpengaruh ideologi dari luar.
“Para promotor ideologi radikalisme berkampanye secara terstruktur, sistematis, dan masif, menerangkan bagaimana kehebatan ideologi yang mereka bawa. Sementara pancasila tidak ada yang menerangkan kehebatannya. Tentu yang akan dipilih (oleh masyarakat) adalah ideologi itu (radikalisme),” kata Basarah.
Reporter: Aisyah Nawangsari Putri
editor: jatmiko