KOTA BATU – Ada anggrek jenis baru di Batu International Orchid Show yang digelar di Balai Kota Among Tani, 24 September hingga 2 Oktober 2022. Bagi Anda pecinta Anggrek, bisa datang langsung ke Balai Kota Among Tani, hingga akhir pekan ini.
Pameran komoditas anggrek bertajuk Batu International Orchid Show 2022 ini dibuka secara resmi oleh Menteri Desa PDTT Abdul Halim Iskandar, Minggu 25 September 2022. Pameran yang digelar oleh Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kota Batu ini diikuti ratusan peserta pembudidaya anggrek, dari sejumlah daerah di Indonesia, seperti dari Kalimantan, Jawa, Bali, Papua, hingga dari luar negeri.
Rinciannya, pameran diikuti 118 peserta atau stan dari seluruh Indonesia, dengan 16 display nasional dan 4 display internasional. Menariknya, akan ada anggrek jenis baru hasil silangan yang dipamerkan di 104 stand anggrek. Halim menyampaikan, peran pameran ini berkaitan dengan pembangunan ekonomi desa-desa di Kota Batu.
“Mudah-mudahan pameran hari ini bisa berjalan sukses dan transaksi terus meningkat, terima kasih Wali kota atas dukungannya kepada penggiat anggrek,” terangnya saat membuka pameran secara resmi.
Wali Kota Batu Dewanti Rumpoko menuturkan, pameran anggrek kali ini diikuti oleh pembudidaya dari berbagai daerah. Bahkan dari luar Provinsi seperti Bali, Kalimantan Tengah, Jambi hingga Papua hingga luar negeri seperti Singapura, Malaysia dan Thailand. Pameran ini diselenggarakan guna memotivasi petani anggrek di Kota Batu untuk terus meningkatkan potensi pengembangannya.
“Mengingat banyak warga Kota Batu yang berhasil dan sukses menjadi pembudidaya anggrek, seperti di Kelurahan Dadaprejo,” jelasnya.
Dewanti juga berharap pameran dapat menjadi salah satu faktor pemulihan perekonomian. Selama 2 hari saja kata dia, sudah ada transaksi senilai Rp 2,2M yang berputar di pameran ini.
“Harapannya Kota Batu bisa menjadi pusat anggrek di Indonesia,” imbuhnya.
Ketua Dewan Pengurus Daerah PAI Jatim Fathul Yasin menyampaikan, Kota Batu memang memiliki potensi untuk mengembangkan desa-desanya menjadi desa penghasil devisa. Fathul menyampaikan bahwa transaksi anggrek sudah bergerak bahkan sebelum pameran.
“Transaksinya sudah mencapai Rp 3,3 miliar yang berputar di pameran anggrek internasional ini,” tuturnya.
Dalam pameran ini ada perlombaan anggrek dengan beberapa kategori. Meliputi The Best of Show yang dimenangkan oleh Dendrobium Jatim Cettar milik Yayu Orchid, sedangkan pada kategori Hybrid dimenangkan oleh Phalaenopsis Taisiro Yuhdan x Yukimai oleh Eka Karya. Untuk Best of Species dimenangkan Schombogia Tansonia oleh Yayu Orchid, dan Display tanaman anggrek dimenangkan oleh DPD PAI Prov Bali.
Selain orchid show competition, pameran ini juga mengadakan workshop internasional. Peserta yang berpartisipasi juga akan mendapat sertifikat internasional.
Reporter : Ulul Azmy
Editor : Fajrus Sidiq