MALANG | TuguMalang.id – Sebagai salah satu kabupaten penghasil tebu terbesar di Jawa Timur, Kabupaten Malang memiliki peranan penting dalam mendukung terwujudnya swasembada gula 2025 yang dicanangkan Presiden Joko Widodo. Oleh karenanya, penting untuk meningkatkan produktivitas lahan tebu yang ada di Kabupaten Malang.
Bupati Malang, Sanusi mengatakan untuk saat ini lahan tebu di Kabupaten Malang rata-rata menghasilkan 100 ton per hektare. Ia berharap ke depannya lahan tebu bisa lebih produktif dengan hasil 160 ton per hektare atau 60 persen lebih tinggi.
“Kalau dulu, lahan tebu di sini bisa mencapai 250 ton per hektare,” kata Sanusi saat menghadiri acara panen dan tanam di Demontration Plot (Demplot) Program Makmur di Desa Ganjaran, Kecamatan Gondanglegi, Kabupaten Malang, Kamis (29/7/2022).
Direktur Utama Holding Pangan ID Food atau PT Rajawali Nusantara Indonesia, Frans Marganda Tambunan mengatakan Kabupaten Malang memiliki peranan penting dalam mewujudkan swasembada gula di tahun 2025.
“Saat ini 68 persen produksi tebu kami berasal dari Jawa Timur, salah satunya dari Kabupaten Malang,” ujar Frans.
Untuk mencapai swasembada di tahun 2025, produksi gula nasional per tahun harus mencapai 3,2 juta ton per tahun. Padahal, saat ini produksi gula di Indonesia baru mencapai 2,3 juta ton per tahun.
Frans menyebut bahwa saat ini ID Food memiliki kontribusi 11 persen dalam produksi gula nasional. Ia menargetkan kontribusi tersebut naik menjadi 14 persen di tahun 2025.
“Target kami di tahun 2025, kami bisa menambah produksi gula ID Food dari 252 ribu ton per tahun menjadi 400 ribu ton per tahun,” imbuh Frans.
Agar dapat memenuhi target yang telah ditetapkan, ID Food bersama Pupuk Indonesia Holding Company (PIHC) melalui PT Petrokimia Gresik dan PT PG Rajawali I bersinergi lakukan perbaikan hulu pangan dalam Program Makmur.
“Tujuan dari program ini adalah untuk meningkatkan produktivitas petani tebu dan produktivitas gula,” kata Frans.
Melalui program ini serta perluasan lahan, hasil panen tebu di Kabupaten Malang diharapkan bisa meningkat.
Ketua Pusat Koperasi Primer Tebu Rakyat (PKPTR) Kabupaten Malang, Hamim Cholili mengatakan pihaknya menyambut baik program Makmur ini. Ia juga mengatakan pihaknya akan bekerja sama dengan Perhutani untuk perluasan lahan tebu di Kabupaten Malang.
“Saat ini terdapat 40 ribu hektare lahan tebu di Kabupaten Malang. Untuk perluasan lahan, nanti kami akan bekerja sama dengan Perhutani,” ujar Hamim.
Ia mengaku belum mengetahui berapa luas pertambahan lahan tebu di Kabupaten Malang. Menurutnya, masih perlu dilakukan survei apakah tanah milik Perhutani cocok untuk ditanami tebu.
“Tanah milik Perhutani sangat banyak, tinggal disurvei cocok atau nggak untuk ditanami tebu,” kata Hamim.
Reporter: Aisyah Nawangsari Putri
editor: Jatmiko
—
Terima kasih sudah membaca artikel kami. Ikuti media sosial kami yakni Instagram @tugumalangid , Facebook Tugu Malang ID ,
Youtube Tugu Malang ID , dan Twitter @tugumalang_id