Tugumalang.id – Sudah sering dengar kata posesif bukan? Dan biasanya, kata itu melekat dalam sebuah hubungan percintaan. Bila kita cermati dari definisinya, posesif adalah sifat ingin memiliki sesuatu secara berlebihan. Dalam hal hubungan, perilaku posesif biasanya didorong oleh anggapan pasangan adalah miliknya secara utuh.
Dalam setiap hubungan, ada harapan dan keinginan untuk memiliki waktu bersama dan merasa dekat dengan pasangan. Namun, ketika posesifitas berlebihan terjadi, hal itu bisa mengancam keharmonisan sebuah hubungan. Lantas bagaimana cara menghadapi pasangan yang posesif berlebihan? Berikut delapan tips yang harus kalian coba.
Baca Juga: Bonus Demografi Vs Kesehatan Mental
1. Komunikasi yang Terbuka dan Jujur
Langkah pertama dalam mengatasi pasangan posesif adalah berbicara dengannya secara terbuka dan jujur. Jelaskan bagaimana Anda merasa terkekang dan terbatasi oleh sikap posesifnya. Pastikan bahwa komunikasi berlangsung tanpa konflik dan disertai dengan rasa empati. Selain itu, pastikan bahwa komunikasi yang berlangsung adalah komunikasi dua arah, bukan salah satu mendominasi.
2. Pahami Asal Mula Posesifitas
Cobalah untuk memahami apa yang mendorong pasangan Anda menjadi posesif. Beberapa alasan mungkin termasuk kekhawatiran akan kehilangan Anda atau pengalaman trauma sebelumnya. Gali apa yang ia khawatirkan dan ia rasakan. Cobalah untuk saling memahami perasaan satu sama lain. Dengan pemahaman yang lebih baik, Anda dapat mencari solusi yang lebih efektif.
3. Beri Ruang Pribadi
Penting untuk menjaga keseimbangan antara waktu bersama dan waktu pribadi. Pastikan bahwa Anda dan pasangan memiliki ruang untuk menjalani aktivitas dan menjaga hubungan dengan teman dan keluarga masing-masing. Meskipun kalian sudah berkomitmen untuk bersama, tetapi memiliki waktu pribadi (me time) juga penting. Karena bagi sebagian orang, waktu sendiri adalah energi berharga bagi mereka.
Baca Juga: Kesehatan Mental Berbasis Sekolah Oleh Fakultas Psikologi Universitas Negeri Malang
4. Buat Batasan yang Sehat
Dalam hubungan yang sehat, setiap orang harus memberi batasan dalam berhubungan. Jelaskan batasan yang dapat membantu meredakan posesifitas. Misalnya, Anda bisa sepakat mengenai batasan yang bersifat sehat, seperti menghubungi satu sama lain dalam kegiatan baik sebelum dan sesudah, mengabari pasangan bila ada sesuatu, tetapi juga memberikan kebebasan untuk menjalani aktivitas secara mandiri.
5. Berikan Pujian dan Dukungan
Seringkali, posesifitas muncul dari kekurangan dalam rasa percaya diri. Memberikan pujian dan dukungan yang tulus kepada pasangan dapat membantu membangun kepercayaan dirinya, sehingga ia merasa lebih aman dalam hubungan.
Rasa aman antar satu sama lain akan menurunkan tingkat posesif pasangan karena mereka tidak khawatir berlebihan terhadap aktivitas luar di mana pasangan tidak saling mengawasi (tidak berada dalam satu tempat).
6. Rekrut Bantuan Profesional
Jika upaya untuk mengatasi posesifitas pasangan tidak berhasil, pertimbangkan untuk mencari bantuan dari seorang terapis atau konselor. Terapis dapat membantu Anda berdua untuk mengidentifikasi akar permasalahan dan memberikan strategi yang lebih mendalam.
7. Jaga Kesehatan Diri
Penting untuk menjaga kesehatan fisik dan mental Anda sendiri dalam hubungan yang menghadapi posesifitas. Jadikan diri Anda sebagai prioritas, terlibat dalam aktivitas yang Anda nikmati, dan terus berkembang secara pribadi.
8. Evaluasi Hubungan Anda
Terkadang, posesifitas yang berlebihan dapat menjadi tanda masalah yang lebih dalam dalam hubungan. Jika upaya untuk mengatasi masalah ini tidak berhasil dan Anda merasa hubungan tidak sehat, Anda mungkin perlu mempertimbangkan apakah hubungan ini benar-benar yang terbaik untuk kedua belah pihak.
Bila kedua belah pihak merasa sudah tidak bisa diteruskan, jangan ragu untuk memutuskan untuk mengakhiri ya. Ingat, kata anak muda zaman sekarang, “seumur hidup itu terlalu lama bila dihabiskan oleh orang yang salah.”
Semoga hubunganmu sehat, saling mempercayai satu sama lain dan langgeng ya!
Penulis: Rahayu SJ (Magang)
Editor: Herlianto. A