Tugumalang.id – Selamatan atau slametan dalam bahasa Jawa adalah ritual yang biasa dilakukan masyarakat Indonesia, termasuk orang Jawa. Seremoni ini adalah suatu bentuk acara syukuran dengan mengundang beberapa kerabat atau tetangga untuk berdoa bersama.
Dalam kebudayaan Jawa ada berbagai macam selamatan yang dilakukan. Berikut ini akan dibahas 5 jenis selamatan yang paling sering dilakukan oleh orang Jawa.
1. Selamatan Orang Meninggal
Selamatan ini dilakukan apabila ada orang meninggal di Jawa. Secara umum digelar selama tujuh hari. Para tetangga dan kerabat turut hadir. Selama acara ini biasanya dilakukan pembacaan tahlil.
Selama tujuh hari berlangsungnya selamatan ini, biasanya pada hari ke-3 dan ke-7 terjadi penekanan. Penekanan itu terlihat dari biasanya jumlah warga yang hadir lebih banyak.
Selamatan untuk orang meninggal ini terus berlanjut hingga di hari ke-40, ke-100, setahun, seribu hari dan seterusnya.
2. Selamatan Orang Menikah
Selamatan ini hampir sama dengan selametan orang meninggal. Dilakukan pada pengantin selesai akad, dengan mengundang beberapa tetangga untuk walimah manten. Dilanjutkan hari ke tujuh biasa disebut dengan istilah (sepasar) memberikan berkat ke tetangga terdekat.
Yang terakhir di hari ke tiga puluh, tepat satu bulan disebut (selapan) dengan memberikan berkat ke tetangga terdekat. Selamatan manten ini, dilakukan dengan harapan agar pasangan pengantin diberi keselamatan ke manapun tujuannya dan dijadikan keluarga yang sakinah.
3. Selamatan Bayi
Selamatan ini dilakukan pada saat bayi dilahirkan. Kemudian di hari ketujuh (sepasar) dihari ke tiga puluh (selapan), hari ketiga bulannya (telonan) dan tepat ketujuh bulannya usia bayi, disebut dengan istilah (pitonan).
Selamatan bayi tersebut dilakukan sebagai bentuk rasa syukur keluarga atas kelahiran bayi dengan selamat dan sehat. Dengan harapan dan doa agar bayi selalu terhindar dari hal negatif, seperti istilah sawan.
4. Selamatan Rumah Baru
Selamatan ini dilakukan ketika ada orang yang baru pindah rumah. Dengan mengundang tetangga terdekat untuk berdoa bersama. Tumpeng nasi putih dan sayur atau disebut trancaman ditata dalam satu tempeh atau wadah besar.
Ketika doa sudah selesai dibacakan, bukan tuan rumah yang membagikan berkat. Tapi tumpeng yang sudah disedikan diberikan untuk mengambil sendiri-sendiri bagi undangan. Tradisi selamatan rumah baru ini bertujuan agar rumah baru tersebut berdampak positif dan keberkahan dalam keluarga.
5. Selamatan Hari Kemerdekaan
Selamatan ini digelar setiap satu tahun sekali pada 17 Agustus. Biasanya masyarakat memperingati HUT RI dengan saling membawa berkat (asahan), lalu berkumpul dan menggelar doa bersama.
Tradisi ini tidak hanya sebagai wujud syukur masyarakat Jawa karena telah merdeka dari penjajahan tetapi juga untuk mengenang dan mengirimkan doa bagi para pahlawan yang telah berjuang untuk kemedekaan Indonesia.
Penulis: Sinta Amanda
Editor: Herlianto. A