Tugumalang.id – Malang tak hanya dikenal sebagai kota wisata, namun juga kawasan budaya yang lekat dengan karya kreatif warisan leluhur. Salah satunya adalah batik Malang.
Batik dari Malang punya ciri khas yang berbeda dengan kota lainnya. Motif batik Malang lekat dengan beberapa warna dan motif unik. Di antaranya teratai, tugu malang, apel, topeng hingga kepala singa yang jadi maskot klub bola Arema.
Jika ingin melihat langsung bagaimana proses panjang pembuatan kain batik, maka ada beberapa tempat di Malang yang jadi sentra usaha kecil menengah pembuatan batik.

Beberapa tempat tersebut memang punya ciri khas yang tak dimiliki batik lain. Batik Banteng Agung dan Batik Tempe yang ada di Kota Batu misalnya. Atau Batik Bunulrejo yang punya batik Klampis.
Baca Juga: Batik Banteng Agung Khas Kota Batu Merambah Pasar Internasional
Produk batik yang dihasilkan tak hanya dipasarkan di toko baju batik di Malang, namun juga diekspor ke berbagai negara seperti ke negara di asia tenggara, timur tengah, Amerika, hingga Eropa.
Sentra Batik Malang yang Dikenal hingga Mancanegara
Beberapa tempat produksi batik di Malang memang punya ciri khas masing-masing. Tidak hanya motif, namun juga alat dan teknik pembuatan yang berbeda. Batik karya masyarakat ini pun kerap menjadi pusat perhatian dalam Malang Batik Festival.
1. Batik Tulis Celaket
Salah satu sentra batik di Malang yang patut jadi kebanggaan adalah Batik Tulis Celaket. Seperti namanya, batik ini diproduksi oleh masyarakat kampung Celaket. Tepatnya di Jalan Jaksa Agung Suprapto.
Tradisi membatik di Celaket sudah ada sejak zaman dahulu. Mereka menjual kain atau baju batik hasil produksi ke pasar besar Malang.
Baca Juga: Batik Blimbing Pincut Konsumen Mancanegara
Walau sempat meredup, perjuangan pengrajin batik bernama Hanan dan Ira yang merintis kembali batik celaket akhirnya berhasil. Merka pun sanggup mengajak serta ibu-ibu PKK lainnya agar produktif.

Batik Celaket punya motif batik khas malang yang beragam. Mulai dari motif tugu malang, teratai, topeng hingga singa.
Jika penasaran bagaimana warga Celaket membuat batik tulis, kamu bisa langdung datang dan melihat sendiri para pengrajin yang tengah membatik menggunakan malam.
2. Batik Banteng Agung Batu
Dari namanya, pasti Kamu sudah menebak kalau motif batik satu ini pasti bergambar banteng. Benar. Batik Banteng Agung menjadi salah satu kebanggan warga Kota Batu Malang yang hak patennya dimiliki oleh seorang pengrajin bernama Anjani Sekar Arum.
Kini Batik Banteng Agung Batu tak hanya diproduksi di satu tempat. Melainkan menggandeng 9 UMKM yang tersebar di 8 desa. Produksi batik ini berada di Desa Temas, Sumberejo, Sidomulyo, Songgokerto, Ngaglik, Dadaprejo, Pesanggrahan dan Beji. Semuanya berlokasi di Kota Batu.
Sejak tercipta pertama kali pada 2014, Batik Banteng khas Batu ini sudah menembus pasar lokal seperti Jakarta, bahkan hingga internasional. Beberapa negara yang jadi tujuan ekspor adalah Taiwan, Jerman dan Hongkong.
3. Batik Blimbing
Bicara soal Batik Malang, jangan lupakan nama Batik Blimbing. Sentra batik yang berlokasi di Jalan Candi Jago Nomor 6, Kecamatan Blimbing ini sudah ada sejak tahun 2009.
Batik Blimbing punya ciri khas motif batik malangan yang berbeda dengan lainnya. Para pegrajin membuat motif seperti topeng malangan, Malang Heritage dan yang unik, juga ada motif kampung warna warni Malang.

Merintis dan mengajak masyarakat di Kelurahan Blimbing untuk mulai memproduksi batik tentu tak mudah. Pelatihan demi pelatihan pun digelar pada 2009 dan 2010 yang menyasar ibu-ibu PKK agar mereka tertarik.
Namun ternyata mencetak pengrajin batik tidak mudah. Sentra batik Malang ini pun menggunakan canting listrik untuk membantu meningkatkan produksi dan menekan biaya agar lebih efisien.
Kini pemasaran batik blimbing Malag tidak hanya berkutat di pasar lokal dan asia tenggara saja. Berkat kualitasnya, eksistensi batik Blimbing bahkan sudah menembus pasar internasional seperti Amerika dan Inggris.
4. Batik Soendari
Soendari Batik and Art Gallery menjadi salah satu galeri batik di Malang yang juga memproduksi batik dan membantu para pemula untuk berlatih membatik. Butik ini berada di Jalan Soekarno Hatta, Kecamatan Lowokwaru, Malang.
Dilihat dari motif batiknya, Galeri Batik Soendari memang tak hanya khusus memproduksi motif batik malang. Namun juga motif batik khas Indonesia lainnya.
Selain menjual dan membantu pelestarian warisan budaya batik, sentra batik malang ini juga menyediakan Lembaga kursus dan pelatihan bagi siapa saja yang ingin belajar membatik. Peserta akan diajari bagaimana proses pencantingan, pewarnaan hingga pencucian warna.
5. Kampung Batik Bunulrejo
Kampung Bunulrejo juga tak mau ketinggalan untuk melestarikan kain batik malang. Salah satu sentra batik ini bahkan punya beberapa motif khas. Salah satunya yakni batik tulis dengan motif klampisan, karya warga RW 7 Bunulrejo yang diperkenalkan pada 2020.
Motif klampisan berasal dari toponimi daerah tersebut yang dulunya banyak ditumbuhi Pohon Klampis. Sesuai dengan prasasti Kanjuruhan, daerah Bunulrejo dulunya merupakan area taman bunga dan pepohonan yang asri.
Motif batik Bunulrejo juga tak lepas dari motif blimbing, yang hampir sama dengan Batik Blimbing. Karena proses pembuatannya yang rumit dan keindahan motifnya, tek heran harga kain batik bunulrejo di banderol hingga Rp250 ribu hingga Rp450 ribu per dua meter kain.
Jika kamu ingin jalan-jalan kesini dan melihat langsung produksi batik Bunulrejo, lokasinya berada di Jalan Hamid Rusdi, Kecamatan Blimbing, Kota Malang.
Selain beberapa sentra batik Malang yang disebutkan diatas, tentu masih banyak lagi para pengrajin batik yang tak kalah produktif. Mulai dari sentra batik di Karangploso, hingga wilayah lain di Kabupaten Malang seperti Ampelgading, Poncokusumo, Dampit, Kasembon dan Singosari.
Penulis: Imam A. Hanifah
Editor: Herlianto. A