MALANG, Tugumalang.id – Peraayaan Hari Raya Imlek yang jatuh pada tanggal 29 Januari 2025 ini memiliki sederet fakta menarik. Momen Imlek juga menjadi momen yang istimewa untuk berkumpul bersama keluarga.
Selain itu, setiap Hari Raya Imlek selalu dikaitkan dengan shio yang diyakini memberi keberuntungan. Perayaan Imlek juga semakin meriah dan semarak dengan tradisi kesenian seperti barongsai, tarian naga, dan juga lampion-lampion yang menambah kemeriahan.
Pada perayaan Hari Raya Imlek di tahun 2025 ini merupakan tahun Ular Kayu. Dalam astrologi masyarakat Tionghoa, Ular dilambangkan sebagai transformasi, intuisi tajam, serta kemampuan dengan beradaptasi dengan lingkungan.
Baca Juga: Daftar 27 Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama Tahun 2025
Tahun Ular Kayu diharapkan akan menjadi tahun yang penuh keberuntungan terutama dalam hal percintaan dan juga karier. Tetapi selain keberuntungan, juga perlu bersiap melewati tantangan yang membutuhkan kesabaran dan juga ketelitian.
Berikut ini Tugumalang.id telah merangkum 5 fakta menarik tentang Hari Raya Imlek sebagai berikut:
1. Tanggal Tahun Baru Imlek Berubah Setiap Tahun
Dalam perayaan Hari Raya Imlek, setiap tahun mengalami perubahan tanggal. Berdasarkan perhitungan kalender Tionghoa, Imlek akan selalu jatuh diantara tanggal 21 Januari atau 20 Februari. Untuk tahun 2025 ini, perayaan Hari Raya Imlek jatuh pada tanggal 29 Januari 2025.
2. Adanya Shio Hewan Baru Setiap Perayaan Imlek
Di dalam kepercayaan masyarakat Konghucu atau Tionghoa, terdapat 12 hewan shio yang dipercaya memiliki filosofi dan makna. 12 hewan tersebut yakni Tikus, Kerbau, Harimau, Kelinci, Naga, Ular, Kuda, Kambing, Monyet, Ayam, Anjing, dan Babi.
Baca Juga: Grand Mercure Malang Mirama Konsisten Jadi Trendsetter dan Leading di Malang Raya
Sementara untuk tahun 2025 ini adalah shio ular yang dipadukan dengan elemen kayu sehingga menjadi shio Ular Kayu.
3. Identik dengan Dekorasi Merah
Setiap perayaan Hari Raya Imlek selalu identik dengan dekorasi berwarna merah. Konon warna merah dalam kepercayaan masyarakat Tionghoa melambangkan banyak hal positif seperti keindahan, kemakmuran, keberuntungan, kesuksesan, kebahagiaan, dan juga nasib baik.
Dimana-mana akan mudah menemukan dekorasi perayaan Hari Raya Imlek yang didominasi dengan warna merah.
4. Pantangan Mencuci, Menyapu, dan Membuang Sampah
Ketika perayaan Hari Raya Imlek juga terdapat beberapa pantangan yang tidak boleh dilakukan oleh masyarakat Tionghoa atau Konghucu.
Pada hari pertama perayaan, tidak diperbolehkan mencuci rambut, atau pakaian karena diyakini menyingkirkan rezeki di awal tahun.
Menyapu dan membuang sampah juga dianggap tabu selama perayaan Imlek. Karena hal itu diyakini membuang keberuntungan dari rumah sehingga masyarakat Tionghoa tidak melakukannya.
5. Berdoa Kepada Dewa dan Leluhur
Momen perayaan Imlek dimanfaatkan masyarakat Tionghoa untuk berdoa kepada dewa dan juga leluhur. Kegiatan berdoa tersebut menjadi kegiatan yang penting dan sakral.
Sehingga saat Imlek banyak orang-orang Tionghoa berkunjung ke makam leluhur dan juga berkurban kepada dewa dan juga leluhur.
Baca Juga Berita Tugumalang.id di Google News
Penulis: Bagus Rachmad Saputra
Editor: Herlianto. A