MALANG, Tugumalang.id – Sepanjang Januari-Juni 2023, Pengadilan Agama (PA) Kabupaten Malang mengabulkan 491 permohonan dispensasi kawin untuk anak-anak di bawah usia 19 tahun atau pernikahan anak. Ini merupakan jumlah perkara yang diputus dari 503 permohonan yang diajukan ke PA Kabupaten Malang.
Jumlah ini menurun dibandingkan dispensasi kawin yang diputus PA Kabupaten Malang pada paruh awal tahun 2022, yaitu 670 perkara. Secara keseluruhan, di tahun 2022, terdapat 1.393 perkara dispensasi kawin yang diputus. Angka ini merupakan yang tertinggi di Jawa Timur.
Baca Juga: Atria Hotel Malang akan Menggelar Pameran Pernikahan Eksklusif ‘Indonesia Wedding Dream’
Dari 491 dispensasi kawin yang dikabulkan tersebut, 13 pemohon di antaranya masih berusia di bawah 15 tahun. Sementara sisanya berusia antara 15-18 tahun.
Jika dilihat dari tingkat pendidikan, 81 di antaranya tidak sekolah dan sebanyak 156 pemohon adalah lulusan SD. Kemudian 231 pemohon adalah lulusan SMP, sedangkan 36 sisanya adalah lulusan SMA.
Humas PA Kabupaten Malang, Muhammad Khairul mengatakan bahwa kebanyakan alasan yang diajukan oleh pemohonan adalah karena mereka sudah tidak bersekolah. Setelah bekerja, mereka bertemu seseorang yang mereka suka, lalu memutuskan untuk menikah.
Baca Juga: Ini Faktor-Faktor Penyebab Tingginya Pernikahan Dini di Jawa Timur
“Rata-rata sudah tidak sekolah. Setelah bekerja, berkenalan (dengan calon pasangan), tapi umurnya masih belum 19 tahun,” ujar Khairul saat ditemui di kantornya beberapa waktu lalu.
Saat ditanya terkait alasan hamil sebelum menikah, Khairul menjawab ada yang mengajukan alasan tersebut, namun tidak mendominasi. Berdasarkan catatan yang dimiliki PA Kabupaten Malang, dari 503 pemohon, 71 di antaranya beralasan hamil.
“Yang hamil duluan ya ada, tapi rata-rata karena beralasan sudah bekerja,” kata Khairul.
Selain itu, ada juga pemohon yang telah berusia 18 tahun, namun tidak mau menunggu sampai ia berusia 19 tahun. Alasannya, mereka telah menemukan hari yang baik untuk melangsungkan pernikahan.
“Ini kultur ya. Katanya sudah mencari hari yang baik, jadi nggak mau diundur,” ujar Khairul.
Reporter: Aisyah Nawangsari Putri
Editor: Herlianto. A