Tugumalang.id – Sebanyak 238 pengungsi tinggal di Brawijaya Edupark akibat banjir bandang yang melanda Kampung Putih, Kecamatan Klojen, Kota Malang, pada Kamis (4/11/2021).
Saat ini, mereka dibantu oleh relawan dari berbagai penjuru Malang Raya. Meski dalam keadaan darurat, para relawan terap menghimbau pengungsi untuk selalu menerapkan protokol kesehatan agar tidak tertular COVID-19.
“Kami juga di-back up oleh teman-teman shelter kesehatan. Mereka ini yang lebih paham,” ucap Tezar, koordinator relawan.
Selebihnya, dia hanya berharap tidak banyak terjadi penularan karena memang ini keadaan darurat.
Selain itu, tim medis dari Public Safety Center (PSC) 199, Dinas Kesehatan, dan Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) siaga untuk membantu pengungsi yang mengalami darurat medis. “Ambulanspun selalu stand by di sini 24 jam,” ucapnya.
Donasi dari warga Malang terus berdatangan bagi para pengungsi. “Makanan di sini banyak. Pakaian juga ada,” kata Sri, salah seorang pengungsi.
Selain dari warga, bantuan juga datang dari pemerintah melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). Kamis malam (4/11/2021), BPBD menurunkan bantuan berupa selimut, alas tidur, pakaian kering, makanan, sembako, hingga tenda famili.
Belum ada kepastian kapan pengungsi bisa kembali ke rumah masing-masing. Meski debit air sungai sudah normal, namun rumah warga masih belum layak huni. “Kami membantu dulu sampai warga siap kembali ke rumah masing-masing,” tutup Tezar.
Reporter: Aisyah Nawangsari
Editor: Lizya Kristanti