Tugumalang.id – Dua bocah dilaporkan hilang terseret aliran Sungai Brantas di wilayah Kelurahan Bumiayu, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang pada Senin (18/6/2023). Kini, tim gabungan dikerahkan untuk melakukan pencarian 2 bocah itu.
Diketahui, 2 bocah itu yakni M Rifki Satrio W (11) dan Riski Putra W (10), warga Kelurahan Bumiayu, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang. Keduanya diduga hanyut saat bermain di Sungai Brantas bersama 6 teman lainnya usai pulang sekolah sekitar pukul 10.00 WIB.
Warga sempat melakukan pencarian 2 bocah tersebut hingga siang hari. Namun salah satu ayah korban tak percaya anaknya hilang dan mengira sedang main dan akan pulang sore hari seperti biasanya.
Baca Juga: Bocah 7 Tahun Tewas Terlindas Kereta Kelinci di Kepanjen
Ketua RW 5 Kelurahan Bumiayu, Jaya Sena mengatakan, bahwa pihaknya baru mendapatkan laporan anak hilang sekitar pukul 16.30 WIB. Usai dilakukan pencarian, warga menemukan pakaian dan sendal yang diduga milik 2 bocah tersebut.

“Yang hilang itu masih Kelas 4 SD, dua hanyut, lainnya selamat. Kami sudah koordinasi dengan kepolisian juga untuk menanganan dan pencariannya,” ucapnya.
Sementara itu, Siti Zubaidah, ibu salah satu teman korban yang ikut bermain di sungai tersebut mengatakan bahwa anaknya melihat korban hanyut di sungai. Namun mulanya anaknya tak berani menceritakan hal itu karena takut dan masih di bawah umur.
Baca Juga: Bocah 13 Tahun Rela Menabung Demi Nonton di Kanjuruhan, Nonton Pertama Malah Jadi Korban
Siti kemudian tak sengaja mendengarkan suara lantunan doa anaknya sambil menangis. Anaknya terdengar mendoakan keselamatan 2 bocah yang hilang itu. Siti lantas meminta anaknya untuk menceritakan apa yang sedang terjadi.
Setelah itu, anaknya baru berani menceritakan bahwa 2 bocah yang hilang itu telah hanyut ketika berenang di sungai. Dua bocah itu menurutnya sempat terseret pusaran sungai. Teman-temannya sempat saling menolong tapi tak membuahkan hasil.
“Jadi teman-temannya tarik menarik saling membantu, saling menolong. Tetapi kata anak saya, itu salah satunya minta dilepaskan karena tidak kuat menahan rasa sakit dan hanyut,” ungkap Siti.
Siti kemudian segera melaporkan kejadian itu ke warga dan selanjutnya menghubungi pihak berwenang. Kini, tim gabungan terus melakukan penyisiran dan pencarian 2 bocah yang hanyut di Sungai Brantas tersebut.
Komandan Tim Pencarian dari Basarnas Surabaya, Andi Pamuji mengatakan telah mengerahkan 7 tim dengan 4 perahu karet dan 2 perahu kayak untuk melakukan pencarian.
“Kami mengerahkan 7 tim untuk melalukan pencarian, area pencarian dari lokasi kejadian sampai DAM Sengguruh,” kata Andi.
Menurutnya, area pencarian dibagi tiga titik mulai dari TKP di wilayah Kelurahan Bumiayu hingga Jembatan Kendalpayak, Kabupaten Malang dengan jarak sekitar 3,4 kilometer.
Selanjutnya dari Jembatan Kendalpayak hingga Bendungan Bloboh, Kabupaten Malang dengan jarak 9,7 kilometer. Kemudian dari Bendungan Bloboh hingga Bendungan Sengguruh dengan jarak 8 kilometer.
“Rata-rata semua sudah mencapai jarak separuh dari target, sementara masih belum ada tanda-tanda,” ucapnya.
“Kendalanya arus memang sangat deras, disamping kontur Sungai Brantas Berbatu, juga DAM Sengguruh dibuka mempengaruhi besar kecilnya arus,” tandasnya.
Reporter: M Sholeh
Editor: Herlianto. A