MALANG – Banjir dan tanah longsor yang terjadi sejak Senin (17/10/2022) pagi berdampak terhadap 2.353 kepala keluarga (KK) di sembilan kecamatan Kabupaten Malang. Data tersebut akan terus diperbarui dan kemungkinan jumlahnya akan berubah.
Sembilan kecamatan tersebut adalah Tirtoyudo, Ampelgading, Dampit, Sumbermanjing Wetan, Gedangan, Bantur, Pagak, Donomulyo, dan Kalipare.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang, Sadono Irawan mengatakan, bencana tersebut juga menyebabkan kerusakan pada sejumlah fasilitas umum (fasum).
Setidaknya dua tembok penahan tanah (TPT) ambrol dan empat jembatan runtuh sehingga akses antar desa terputus. Selain itu, beberapa tempat ibadah dan sekolah juga rusak akibat terkena banjir atau longsor.
“Beberapa jalur sempat tertutup longsor, namun saat ini sudah dikondisikan dan dalam proses penanganan,” kata Sadono saat dihubungi, Rabu (19/10/2022).
Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Namun 13 hewan ternak tewas tertimbun longsor. Sejumlah bibit ikan milik warga pun hanyut akibat banjir.
Untuk saat ini, air yang menggenangi rumah warga telah surut. Penanganan fokus pada pembersihan sisa material, distribusi bantuan sembako, distribusi logistik dan peralatan, serta pelayanan kesehatan.
“Lima alat berat sudah diturunkan untuk pembersihan dan kami dibantu setidaknya 68 instansi untuk penanganan,” imbuh Sadono.
Khusus di Desa Sitiarjo, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang, tiga dapur umum masih berdiri untuk menyediakan makanan bagi 3.500 warga.
Reporter: Aisyah Nawangsari Putri
Editor: jatmiko