Tugumalang.id – Universitas Islam Malang (Unisma) dilibatkan dalam rekrutmen Pendidikan Calon Staf (PCS 6) Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melalui Program Penelusuran Bakat (Talent Scouting).
Hal tersebut disampaikan Rektor Unisma, Prof Dr H Maskuri Msi dalam webinar bertajuk ‘Pengenalan tentang Otoritas Jasa Keuangan (OJK)’ yang berlangsung secara daring dan dihadiri lebih dari 100 mahasiswa maupun alumni Unisma, pada Jumat (31/12/2021).
“OJK telah memberikan satu kepercayaan pada Unisma untuk mengikuti seleksi talent scouting tahun 2022. Seluruh Indonesia hanya delapan PTS yang dilibatkan. Khususnya bagi alumni Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Fakulkas Ilmu Hukum, dan Fakultas Pertanian,” ujarnya.
Dengan demikian, artinya Unisma telah dipandang sebagai PTS yang memiliki kualitas SDM yang bagus dan berpendidikan baik.
Sebelumnya, Unisma telah melakukan seleksi internal dan meloloskan 18 calon kandidat awal untuk mengikuti seleksi PCS di tingkat nasional.
“Ini menjadi rintisan bagi alummi yang akan datang sehingga Unisma bisa dilibatkan lagi. Sebab tidak setiap perguruan tinggi mendapatkan peluang seperti ini, khususnya PTS. Hanya delapan dari kurang lebih 4.300 PTS di seluruh Indonesia,” imbuhnya.
Program ini, lanjut Maskuri, merupakan implementasi dari Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Melalui berbagai kegiatan, pihaknya mendorong Unisma untuk terus berkembang.
“Melalui semangat jejaring, Unisma terus berkolaborasi dengan BUMN, BUMS, NGO, pengusaha, maupun pemerintah sehingga alumni Unisma siap dicetak menjadi lulusan yang unggul dan berdaya saing. Dia bisa langsung bekerja dan terjun langsung untuk menjadi duta-duta Unisma ke masyarakat,” tukas dia
Sementara itu, Kepala OJK Malang, Sugiarto Kasmuri menambahkan bahwa program ini bertujuan untuk menjaring kandidat-kandidat terbaik dan berprestasi di perguruan tinggi.
“PCS tak ubahnya sama seperti Akademi Militer (Akmil) yang mempersiapkan calon pemimpin OJK. Levelnya sudah ada di level staff. Seleksinya cukup panjang. Mulai tes pengetahuan tentang OJK, tes bahasa Inggris, tes kesehatan, hingga tes wawancara. Kalau lulus nanti akan ada pendidikan selama enam bulan hingga satu tahun dengan penempatan di seluruh Indonesia,” pungkas Sugiarto.(ads)
Reporter: Feni Yusnia
Editor: Lizya Kristanti