MALANG – Sebanyak 142 mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang mengikuti prosesi Wisuda Tahfizh Al-Qur’an di aula Hai’ah Tahfizh Al-Qur’an UIN Malang, Sabtu (6/11/2021.
Kegiatan yang berlangsung hybrid ini digelar terbatas dengan protokol kesehatan dan hanya menghadirkan 50 wisudawan wisudawati saja.
Diketahui, ratusan wisudawan itu terdiri dari kategori 30 juz sejumlah 31 mahasiswa, kemudian 25 juz adalah 4 mahasiswa, 20 juz sebanyak15 mahasiswa, 15 juz sebanyak 14 mahasiswa, 10 juz sebanyak 32 mahasiswa dan kategori 5 juz sebanyak 46 mahasiswa baik putra maupun putri.
Rektor UIN Malang, Prof Zainuddin menyampaikan selamat dan apresiasi atas pencapaian para mahasiswa yang sukses menyelesaikan hafalan al-qur’an.

“Saya sangat bergembira dan haru, betapa di tengah-tengah belajar sesuai dengan program studi meraka masih bisa menghafal Al-Qur’an. Ini prestasi yang luar biasa,” ujarnya.
Untuk itu, ia mendorong para wisudawan ini agar bisa mempertahankan sekaligus meningkatkan hafalan. “Mudah-mudahan yang masih 5 juz segera naik 10, 15,20,25 hingga 30,” jelas dia.
Menurut Zainuddin, program ini merupakan keunggulan UIN Malang memiliki yang belum dimiliki perguruan tinggi lain. Ia berharap para lulusan tak hanya menghafal namun juga memahami maknanya sekaligus mengaitkan dengan prodi atau disiplin ilmu di masing-masing bidang melalui berbagai kajian.
“Karena kita adalah universitas yang model pembelajarannya adalah integratif jadi apapun modal studinya harus dikaitkan dengan Al-Qur’an dan Al-Hadits,” imbuhnya.
Di samping itu, keunggulan UIN Malang lainnya, masih kata Zainuddin yakni adanya program ma’had yang menjadi satu-satunya di PTKIN untuk mengenalkan mahasiswa baru dengan tradisi prsantren, pembinaan karakter, nilai kepribadian.
Termasuk juga adanya pusat bahasa meliputi bahasa arab, inggris maupun mandarin. “Ini modal kita semua untuk menjadikan universitas ini sebagai kampus dengan model pembelajaran integratif. Semua mahasiswa memiliki modal karakter, Al-Qur’an, dan bahasa. Ini harus dibuktikan. Sehingga peminat penghafal Al-Qur’an semakin banyak baik kualitas maupun kuantitas,” pungkasnya
Sementara itu, Wakil Rektor Bidang Kerja Sama UIN Malang, Isroqunnajah MAg menyebut, penyematan gelar kepada tahfidz Al-Qur’an dirasa penting. Mengingat, para wisudawan tak hanya di tes hafalannya melainkan tajdiwnya.
“Siapapun yang tahfidz, maka sudah selesai tajwidnya maka yang bersangkutan berhak diberikan ijazah, kemudian juga berhak mengajarkan kepada siapapun, jadi terverifikasi,” tandasnya.
Reporter: Feni Yusnia
Editor: Sujatmiko