Tugumalang.id – Sebagian besar orang tidak cocok dengan kopi tetapi banyak juga yang menyukai kopi. Tidak hanya rasa yang enak, kopi juga dapat meningkatkan kerja otak untuk lebih berkonsentrasi, memperbaiki suasana hati hingga dapat meningkatkan kewaspadaan.
Selain itu, beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa konsumsi kopi pahit berkaitan dengan penurunan risiko terkena penyakit kronis, seperti diabetes, penyakit Parkinson dan bahkan beberapa jenis kanker.
Kafein dalam kopi dapat memengaruhi sistem saraf dan meningkatkan kontraksi otot. Kopi hitam banyak mengandung kafein dan asam, sehingga konsumsi berlebihan dapat menyebabkan keasaman di perut meningkat. Akibatnya, kamu akan mengalami kram dan kejang perut. Terlalu banyak minum kopi hitam juga dapat membuat tubuh sulit menyerap mineral dari makanan, seperti zat besi, kalsium, dan zinc.
Kafein yang terdapat pada kopi memiliki efek diuretik yang membuat seseorang buang air kecil lebih banyak setelah mengonsumsinya. Jika tidak diimbangi dengan minum air putih yang banyak, maka tubuh akan mengalami dehidrasi yang juga akan memicu sakit kepala.
Baca Juga: 5 Hektare Bukit Pinus hingga Kopi di Kota Batu Hangus Terbakar
Sebaiknya, seorang dengan gangguan lambung seperti maag menghindari untuk tidak meminum kopi. Untuk itu, disarankan agar berhenti mengonsumsi kopi yang berlebih. Berikut beberapa tips minum kopi agar asam lambung tidak naik.
1. Pilih Kopi yang Tidak Terlalu Asam
Kopi yang terlalu asam dapat mengiritasi lambung. Cobalah kopi dengan pH yang lebih rendah atau yang kurang asam. Tidak hanya memiliki rasa pahit, kopi juga memiliki kadar keasaman yang berbeda-beda, tergantung jenis biji kopi yang digunakan, kadar keasaman ini yang menjadi salah satu penyebab meningkatnya asam lambung. Kopi dengan kadar keasaman yang rendah akan lebih terasa lembut dan tidak pahit sehingga aman untuk pencernaan.
2. Jangan Minum Kopi dengan Perut Kosong
Makanan dapat membantu melindungi lambung dari asam. Kebanyakan orang memiliki kebiasaan meminum kopi di pagi hari agar terhindar dari asam lambung, usahakan perut terisi dengan makanan terlebih dahulu, usahakan untuk sarapan walau hanya sedikit makanan ringan. Kopi mengandung kafein yang bisa membuat asam lambung naik, meminum kopi saat perut kosong akan membuat perut terasa nyeri.
3. Batasi Konsumsi Kopi
Jangan minum terlalu banyak kopi dalam sehari, batasi konsumsi kafein kalian untuk menjaga kesehatan lambung. Bagi kalian penderita maag dan gerd sudah seharusnya mengetahui batasan untuk meminum kopi.
Baca Juga: 8 Rekomendasi Kedai Kopi di Malang yang Cocok untuk Mahasiswa
Penderita maag tidak bisa disamakan dengan orang yang tidak memiliki riwayat yang serupa. Kandungan kafein pada kopi jika diminum melebihi batas konsumsi akan membuat maag dan gerd semakin parah, sehingga menghambat aktivitas kita sehari-hari.
4. Pilih Metode Pemrosesan Kopi yang Lebih Rendah Asam
Pemilihan metode seperti cold brew atau French press dapat menghasilkan kopi yang kurang asam. Cold brew memiliki kadar keasaman yang rendah karena tidak memicu reaksi kimia pada kopi.
Sedangkan jika menyeduh kopi dengan metode French press atau penyaringan dengan bahan besi, pastikan untuk memilih produk yang berkualitas. Dengan menggunakan produk dan alat penyaringan kopi yang tepat dapat membantu mengurangi komponen cafestol yang banyak ditemukan pada beberapa kopi.
5. Hindari Gula dan Susu Berlebihan
Terlalu banyak gula atau susu dalam kopi dapat membuatnya lebih sulit dicerna, gunakan gula dan susu secukupnya. Pemanis ini dapat menyebabkan perut menjadi lebih kembung dan efek inflamasi pada tubuh secara umum.
Hal ini dikarenakan pemanis yang dikonsumsi tubuh dicerna lebih lama sehingga perut akan memeroduksi asam lambung yang lebih banyak, lebih baik jika mengkonsumsi kopi secara murni tanpa pemanis apapun.
6. Pilih Waktu yang Tepat
Hindari minum kopi terlalu dekat dengan waktu tidur malam, Kafein dapat mengganggu waktu tidur dan meningkatkan risiko refluks asam. Minum kopi 2 jam setelah mengonsumsi makanan berat akan lebih baik untuk menjaga kesehatan lambung.
Namun biasanya banyak orang minum kopi pada malam hari untuk menyelesaikan pekerjaan mereka, akan tetapi minum kopi di malam hari juga dapat memicu asam lambung.
7. Jangan Campur Kopi dengan Minuman Beralkohol
Kombinasi alkohol dan kafein dapat meningkatkan risiko iritasi lambung. Banyak orang yang beranggapan bahwa dengan minum kopi dapat meningkatkan kesadaran dan menghilangkan rasa mabuk akibat alkohol.
Hal ini karena kandungan kafeinnya, namun faktanya kopi dan alkohol tidak boleh dicampur dan dikonsumsi secara bersamaan karena kedua minuman ini menciptakan reaksi berlawanan di dalam tubuh.
8. Tambahkan Garam Pada Kopi
Kandungan zat asam klorogenat pada kopi yang dicampur garam membantu pertumbuhan pembentukan insulin, dengan mengonsumsi kopi bisa menahan penyebaran gula dalam tubuh saat terkena gejala diabetes.
Untuk seseorang yang memiliki gejala penyakit diabetes dapat mengonsumsi kopi campur garam. Garam juga bisa menetralkan asam pada kopi, sehingga dapat mencegah asam lambung naik saat mengkonsumsinya cukup dengan sejumput garam di setiap gelas kopi.
9. Minum Air Putih Setelah Minum Kopi
Pastikan untuk tetap terhidrasi dengan minum banyak air putih selain kopi, dehidrasi dapat memperburuk masalah lambung. Cara termudah untuk mencegah asam lambung naik setelah minum kopi adalah meminum Air putih untuk mengencerkan kopi dalam perut, membantu meminimalisir efek buruknya pada lambung, dengan air putih akan mengurangi kadar asam dari kopi yang telah dikonsumsi.
10. Selektif Terhadap Kualitas Kopi
Biasanya seseorang melihat dari, ada harga ada kualitas. Hal ini juga cocok untuk menggambarkan kualitas sebuah biji kopi yang akan kalian pilih untuk diseduh ke dalam cangkirmu.
Sebisa mungkin memilih kopi yang masih segar untuk dinikmati agar tidak memicu asam lambung, asam lambung akan lebih mudah terpicu oleh kopi-kopi yang melalui proses pengolahan tinggi seperti kopi instan atau kopi dengan penambahan rasa dan warna.
Harus diingat bahwa setiap orang memiliki toleransi yang berbeda-beda terhadap kopi dan mungkin perlu untuk menyesuaikan konsumsi kopi bagi mereka, sesuai dengan kenyamanan lambung masing-masing.
Penulis: Chisma Haryati Kartika (Magang)
Editor: Herlianto. A