Kota Batu, Tugumalang.id – Program percepatan pendaftaran tanah sistematis lengkap (PTSL) di Kota Batu, Jawa Timur telah dimulai. Total ada 4.000 bidang tanah yang telah diterbitkan pada 2023. Kuota itu dibagi di empat desa dn satu kelurahan antara lain di Desa Pandanrejo, Desa Punten, Desa Bulukerto, Desa Pesanggrahan dan Kelurahan Temas.
Penyerahan secara simbolis sertifikat tanah itu telah dimulai di Desa Bulukerto, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu beberapa waktu lalu. Total ada sebanyak 1.000 warga di Desa Bulukerto yang menjadi peserta program PTSL dari total 3.200 pemohon.
Kepala BPN Kota Batu, Haris Suharto menuturkan jika pada 2023 ini total ada 5 desa/kelurahan yang mengajukan permohonan sejak pertengahan 2022 lalu. Tercatat total 108.238 bidang tanah di Kota Batu. Dari itu, yang terdaftar sertifikasi 82.622 bidang tanah atau 76,37 persen. Sisanya 25.576 bidang tanah atau 23,63 belum tersertifikasi.
“Ketika semua sudah terdaftar sertifikatnya, harapan kami nanti bisa terwujud peta tunggal lengkap,” kata Haris, Rabu (30/8/2023).
Di sisi lain, Haris menuturkan, program PTSL memang dibatasi kuota sehinga menghambat terwujudnya peta tunggal lengkap pertanahan. Butuh sokongan anggaran dari Pemkot Batu untuk memperlancar pengukuran bidang tanah.
Disusunnya sistem informasi geografis yang akurat bisa dijadikan acuan dalam meningkatkan fiskal daerah melalui pemungutan pajak bumi bangunan (PBB). Termasuk juga melalui bea perolehan hak atas tanah dan bangunan (BPHTB) ketika terjadi transaksi peralihan kepemilikan.
“Nanti sisanya yang ada di luar kuota, bisa melalui pengajuan proposal anggaran ke Pemkot Batu. Paling tidak melalui program Tri Juang, tanah warga terdaftar dan terpetakan dulu. Ketika masyarakat ingin sertifikat, ya tinggal diajukan saja ke BPN,” papar dia.
Sementara, Kepala Desa Bulukerto, Suhermawan menuturkan, program PTSL baru kali pertama ini diterima oleh warga Desa Bulukerto. Dengan ada legalitas tanah ini, diharapkan dapat meminimalisir potensi sengketa.
Suhermawan mengatakan, program ini akan kembali digelar pada Oktober 2023 nanti untuk membantu masyarakat mendapatkan sertifikat tanah dengan biaya lebih murah.
“Kami juga akan kembali mengajukan sekitar 500-1000 peserta agar bisa difasilitasi PTSL. Karena ada pemohon yang belum bisa mengikuti disebabkan keterbatasan kuota. Sehingga bisa memberikan kenyamanan dan kejelasan tanah bagi masyarakat Desa Bulukerto,” ungkapnya.
BACA JUGA: Berita tugumalang.id di Google News
reporter: ulul azmy
editor: jatmiko