Tugumalang.id – Kepedulian terhadap lingkungan yang sehat ditunjukkan oleh warga RT 09 RW 04 Kelurahan Pisang Candi, Kecamatan Sukun, Kota Malang. Mereka melakukan berbagai budi daya dengan memanfaatkan lahan yang sempit.
Mulai budi daya tanaman sayuran, rempah-rempah, hingga budi daya ikan lele. Dari budi daya tersebut, mereka mampu menghasilkan produk-produk olahan makanan hingga minuman. Selain itu, mereka juga mampu menghasilkan pupuk organik hasil pengolahan limbah tanaman itu.
Ketua Penggerak Tani RT 09 RW 04 Kelurahan Pisang Candi, Cahya Ismayawati menyebutkan bahwa sudah sejak beberapa bulan terakhir warga setempat bergotong royong melakukan budi daya tersebut. Budi daya itu terpusat di salah satu lahan warga. Namun pembibitan hingga hasilnya juga didistribusikan ke rumah-rumah warga.
“Ada sekitar 30 tanaman sayur di sini. Mulai sawi, toga, cabai, tomat, kangkung, sereh, jahe, hingga bunga telang. Kami juga ada budi daya ikan lele dalam ember,” katanya, pada Minggu (21/8/2022).
Bergotong royong bersama warga, Cahya juga mengelola hasil budi daya tersebut menjadi olahan makanan hingga minuman herbal yang memiliki berbagai khasiat yang baik untuk kesehatan. “Olahan kami ada teh bunga telang, jalangsi atau jahe telang dan serih. Kemudian ada sinom, wedang dewa yang memiliki kasiat memperlancar peredaran darah dan mengurangi rasa nyeri,” ujarnya.
“Kami juga ada olahan makanan kimchi yakni masakan Korea berbahan sayuran lokal. Mulai sawi putih, wortel, daun bawang, bawang bombai. Ada proses fermentasinya, jadi bisa mencegah penuaan dini,” imbuhnya.
Ketua Kelompok Tani Genitri 09 Kelurahan Pisang Candi, Hari Purnomo menambahkan bahwa pihaknya juga mengelola limbah tanaman menjadi pupuk organik. “Ini hasil dari limbah tanaman budi daya semua. Jadi ini adalah salah satu produksi kami dalam bentuk pupuk organik,” ucapnya.
Hasil pemanfaatan budi daya dan limbah tersebut sejauh ini masih dimanfaatkan untuk konsumsi pribadi dan untuk warga setempat. Namun tidak menutup kemungkinan, produk-produk mereka akan dikembangkan dan dipasarkan ke luar kampung.
“Tentu ini masih terus kami kembangkan, minimal bisa memenuhi kebutuhan warga setempat. Namun jika respon masyarakat baik, tentu bisa dikembangkan dan diproduksi serta dikomersialkan ke masyarakat luas,” tandasnya.
Reporter: M Sholeh
Editor: Lizya Kristanti
—
Terima kasih sudah membaca artikel kami. Ikuti media sosial kami yakni Instagram @tugumalangid , Facebook Tugu Malang ID ,
Youtube Tugu Malang ID , dan Twitter @tugumalang_id