Malang – Perluasan jangkauan distribusi program penyuplai sembako murah menjadi rencana Pemerintah Kota Malang dalam mengendalikan inflasi. Wacana 1 kelurahan 1 kios tekan inflasi mengemuka usai Pemkot Malang meresmikan 3 warung tekan inflasi di 3 pasar.
Diketahui, Kota Malang terdapat 57 kelurahan. Artinya, penyediaan sembako murah akan kian terjangkau jika Pemkot Malang benar benar menghadirkan program 1 kelurahan 1 kios tekan inflasi.
Pj Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat mengatakan bahwa rencana pembukaan kios tekan inflasi tersebut nantinya bisa menjadi pilihan upaya inovatif dalam mengendalikan inflasi di Kota Malang.
“Dari upaya ini kami juga berharap dapat mengendalikan tingkat inflasi,” kata Wahyu belum lama ini.
Terlebih, di dalam kios tekan inflasi nantinya akan menghadirkan sembako yang dijual dengan harga miring atau lebih murah dari harga pasaran. Seperti sembako murah yang dijual di warung tekan inflasi Kota Malang.
Berbagai komoditas seperti beras, gula, minyak goreng, telur, cabai, bawang merah dan putih murah sudah dihadirkan Pemkot Malang. Di antaranya melalui warung tekan inflasi yang ada di Pasar Dinoyo, Pasar Blimbing dan Pasar Besar Kota Malang.
Baca Juga: Masyarakat Ingin Program Sembako Murah di ‘Warung Tekan Inflasi’ Kota Malang Kembali Beroperasi
Terpisah, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Malang, Slamet Husnan Hariyadi menambahkan, rencana ini masih dalam pembahasan bersama Perumda Tunas Kota Malang, Perum Bulog Malang dan Diskopindag Kota Malang.
“Nantinya kami juga akan menggandeng warga yang sudah memiliki kios atau toko pracangan,” jelasnya.
“Keberadaan kios tekan inflasi ini hampir sama dengan warung tekan inflasi yaitu akan menjual sejumlah kebutuhan pokok warga, seperti beras, gula pasir, minyak goreng, telur, bawang merah dan bawang putih,” lanjutnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskopindag) Kota Malang, Eko Sri Yuliadi mengatakan, saat ini pihaknya tengah menjajaki kerjasama dengan daerah lain dalam menghadirkan stok sembako untuk program itu.
Eko mengatakan sudah menjalin kerja sama dengan suplayer telur dan daging ayam dari Kabupaten Malang dan suplayer bawang merah dari Probolinggo.
“Jadi kami akan ambil telur dan daging ayam di Kabupaten Malang. Kemudian untuk bawang merah dari petani di Probolinggo. Sementara kami kerja sama dengan 2 daerah itu, Kabupaten Malang dan Probolinggo,” tandasnya.
Baca Juga: Berburu Sembako Murah di Pasar Ramadan Balai Kota Among Tani
Berdasarkan data Bank Indonesia (BI) Cabang Malang, inflasi Kota Malang pada Maret 2024 menyentuh angka 0,66 persen mtm. Angka ini lebih tinggi jika dibandingkan inflasi nasional yakni 0,52 persen dan Jatim 0,64 persen.
Inflasi periode Maret 2024 itu dipengaruhi oleh kenaikan harga kelompok pangan, minuman dan tembakau dengan andil 0,48 persen mtm. Adapun komoditas yang mendorong inflasi di Kota Malang yakni kenaikan harga daging ayam 0,21 persen, telur 0,11 persen, emas 0,05 persen, tarif rumah sakit 0,04 persen dan jeruk 0,04 persen mtm.
Baca Juga Berita Tugumalang.id di Google News
Reporter: M Sholeh
editor: jatmiko