MALANG, Tugumalang.id – Tradisi melarung sesaji saat awal Bulan Sura masih dilestarikan oleh warga Desa Srigonco, Kecamatan Bantur, Kabupaten Malang. Pada Jumat (21/7/2023), sebanyak 1.500 warga Desa Srigonco dan sekitarnya ikut dalam kegiatan larung sesaji di Pantai Regent Balekambang.
Larung sesaji ini merupakan salah satu kegiatan dari rangkaian acara untuk memperingati pergantian tahun atau 1 Sura. Kegiatan lain yang dilakukan pada tahun baru ini adalah pertunjukan wayang kulit, pentas seni jaranan, sungkeman, slametan (genduren), seni tari remo, dan santunan anak yatim.

“Tradisi ini sudah berlangsung sudah ratusan tahun. Intinya untuk tolak balak. Tahun yang baru ini agar lebih baik dibandingkan tahun lalu,” ujar Kepala Desa Srigonco, Didit Puji Leksono.
Sesaji yang dilarung pada kegiatan ini ada bermacam-macam dan memiliki filosofi sendiri-sendiri. Sesaji yang dilarung di antaranya adalah kepala dan kulit kambing kendit, jenang sura, pala pendem, dan lain-lain.
Baca Juga: Sejarah 32 Bangunan Cagar Budaya di Kota Malang

Di dalam budaya Jawa, kambing kendit merupakan simbol dari pengorbanan. Kambing berwarna hitam dengan corak putih menyerupai sabuk di bagian perutnya ini sering digunakan sebagai sesaji dalam acara adat.
Sementara jenang sura juga ikut dilarung karena jenang merupakan simbol dari kelahiran. “Kalau pala pendem itu hasil bumi, artinya kami bersyukur (atas hasil bumi),” imbuh Didit.
Reporter: Aisyah Nawangsari Putri
Editor: Herlianto. A