KOTA BATU, Tugumalang.id-Kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Kota Batu, Jawa Timur masih terbilang sedikit. Faktanya, jumlah wisman yang berkunjung ke Kota Batu terus mengalami penurunan dari tahun ke tahun. Padahal di kota tetangganya, Kota Malang hingga kini masih terlihat wisman berlalu-lalang.
Jika menilik dari jumlah destinasi wisata hingga potensi yang ada kota berjuluk Swiss Kecil ini jauh lebih unggul. Seperti yang paling tersohor adalah Taman Rekreasi Selecta yang sudah ada sejak 1928. Hanya saja, tingkat kunjungan wisman ke sana juga masih rendah.
Fenomena itu juga menjadi perhatian jajaran direksi Selecta. Ini mengingat kunjungan wisman ke Selecta paling tinggi terakhir tercatat pada awal 2000-an. Jauh berbeda dengan sekarang, hampir terbilang tidak ada.
“Selebihnya, tersisa beberapa turis asal Belanda yang memang tujuannya napak tilas. Itu pun karena keluarganya ada ikatan masa lalu sejarah dengan tempat ini,” ungkap Direktur PT Selecta, Pramono pada tugumalang.id, Rabu (19/7/2023).

Suasana Taman Rekreasi Selecta yang legendaris dan sudah ada sejak 1928 di Kota Batu, Jawa Timur. Foto: Azmy
Pramono mengungkapkan jika hal itu turut menjadi perharian mereka. Sejauh ini, pihaknya masih belum bisa menguliti habis kenapa wisman lebih memilih untuk pergi ke Bromo dan Bali. Hanya saja, menurut dia, peran agen travel dalam hal ini memang punya peranan penting.
Dalam waktu dekat, pihaknya akan mengintensifkan kembali hubungan kerjasama mereka dengan para agen travel untuk meningkatkan kunjungan wisman. Selain itu, sejumlah edukasi sejarah akan kembali digenjot dengan kemasan kekinian.
Sejauh ini, pihaknya masih fokus meningkatkan kunjungan wisatawan lokal pasca pandemi COVID-19. Meski masa sulit itu sudah selesai, kunjungan wisata masih tergolong normal. Artinya, ada faktor lain yang mempengaruhi.
Hingga Juli 2023, Selecta masih mencatatkan angka kunjungan wisatawan di angka 450 ribu dari target semula 750 ribu wisatawan. Kunjungan wisatawan itu terbantu saat momen liburan sekolah 2 pekan lalu yang turut menyumbang hingga 50 ribu orang.
Jika dibandingkan dengan kunjungan pada sebelum pandemi COVID-19, Selecta pernah mencatatkan angka kunjungan hingga 1,4 juta orang. Artinya, daya ekonomi masyarakat saat ini dimungkinkan masih terdampak akibat pandemi.
“Padahal standar pelayanan kita masih sama, harga tiket juga masih sama di angka Rp 40 ribu. Tapi ya memang mungkin faktornya ada banyak ya, bisa jadi karena tingkat daya beli masyarakat pasca pandemi masih belum bisa kembali normal,” ujarnya.

Jika merunut data dari Dinas Pariwisata Kota Batu, dari total angka kunjungan wisatawan mencapai 7,4 juta wisatawan pada 2023, dari jumlah itu yang merupakan wisman hanya sekitar 1.000 orang.
Sebagai informasi, Kota Batu sejak dulu dikenal dengan julukannya yakni De Kleine Switzerland atau Swiss kecil karena memiliki udara dingin dengan bentang alamnya yang indah.
Sedangkan, Taman Rekreasi Selecta dibangun pada tahun 1928 oleh Reyter De Wild sebagai tempat peristirahatan para pembesar Pemerintah Hindia Belanda. Bahkan, Presiden Soekarno dan Hatta juga sering berkunjung ke sana.
BACA JUGA: Berita tugumalang.id di Google.News
Reporter: Ulul Azmy
editor: jatmiko