TuguMalang.id – Prof Widodo SSi MSi PhD Med Sc resmi menjadi rektor Universitas Brawijaya (UB) periode 2022-2027 usai mengikuti Pelantikan dan Serah Terima Jabatan di Gedung Samantha Krida Budaya UB, Senin (27/6/2022).
Widodo terpilih sebagai Rektor UB periode 2022-2027 menggantikan Nuhfil Hanani setelah mendulang suara terbanyak dalam musyawarah mufakat pada sidang pleno tertutup Majelis Wali Amanat (MWA).
Pelantikan turut dihadiri oleh Ketua MWA sekaligus Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) RI, Muhadjir Effendy; Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa; jajaran kepala daerah Malang Raya; pimpinan perguruan tinggi lain seperti Polinema, UIN Malang hingga UMM, serta sivitas akademika dan sebagainya.
Sebelum ditunjuk menjadi rektor, pria kelahiran Bojonegoro ini merupakan Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) UB. Widodo juga peneliti ahli biologi molekuler. Dia menyelesaikan pendidikan sarjana biologi di Universitas Brawijaya, Malang, tahun 1998.

Selanjutnya pada tahun 2001, menyelesaikan program pascasarjana di bidang biologi molekuler Institut Teknologi Bandung (ITB). Kemudian, dia menyelesaikan pendidikan doktoralnya di bidang yang sama pada tahun 2008 di University of Tsukuba, Jepang.
Dengan demikian, Widodo diharapkan bisa menggairahkan kekompakan yang ada di UB guna memberikan komitmen dan sumbangsih terbesar pada dunia pendidikan dalam rangka membangun peradaban. Terlebih setelah perubahan status UB sebagai Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTN-BH).
“Kami titip harapan agar rektor yang baru dapat melanjutkan berbagai prestasi dan sumbangsih UB dalam membangun peradaban dan menjadi PTN-BH yang dapat melaksanakan fungsi tri dharma perguruan tinggi dengan terobosan yang bermutu dan bereputasi internasional,” ujar Muhadjir Effendy.
Ditambahkan Muhadjir, pemilihan hingga pelantikan rektor UB periode ini berbeda dari sebelumnya. Sebab, kali pertama dilakukan sebagai konsekuensi perubahan status UB menjadi PTN-BH.
“Rektor yang dilantik hari ini adalah rektor transisi yaitu menuju Brawijaya sebagai lembaga pemerintah PTN-BH,” terangnya.

Artinya, UB saat ini sedang bertranformasi menuju perguruan tinggi masa depan sebagai kampus pelopor dan pembaharu bereputasi internasional. Maka, proses transisi PTN-BH harus dilanjutkan dalam membentuk dan mengoptimalkan struktur organisasi serta tata kelola yang efektif dan efisien.
“Salah satu agenda awal dan penting dari transformasi UB adalah pelaksanaan pemilihan rektor yang prosesnya telah dilaksanakan sejak bulan Maret 2022,” tukas Muhadjir.
Nuhfil Hanani, dalam sambutannya juga turut menyampaikan rasa terimakasih atas kerjasama sivitas akademika maupun mitra yang mendukung perkembangan UB hingga saat ini.
Ia berharap, kepemimpinan yang baru ini mampu meningkatkan prestasi dan membawa UB menjadi lebih baik lagi usai menjadi PTN-BH.

“Bahkan sebulan yang lalu, UB mendapatkan ranking 501 terbaik di dunia. Ini adalah kerja kita semua kerja dari pendahulu sehingga UB tidak hanya menjadi perguruan tinggi miliknya Malang, Jawa Timur dan Indonesia tapi juga dunia. Sehingga saya berharap bisa menjadi lebih baik lagi,” sambungnya.
Sementara itu, Widodo mengaku siap melanjutkan estafet kepemimpinan kampus biru tersebut. Menurut Widodo, dari Nuhfil, rektor sebelumnya, ia dapat belajar tiga hal keteladanan. Antara lain, meningkatnya deretan prestasi UB yang diraih, budaya kekompakan, dan internasionalisasi.
Ketiga hal itu yang kemudian dilebur kedalam visi misi Widodo dalam lima tahun kedepan.
“Rektor ini diamanhi oleh MWA sehingga harua mengikuti renstra yang sudah ditetapjan oleh MWA. Namun kami mencoba fokus pada tiga bagian penting,” tukasnya.
Ketiga hal itu yakni, relevasi perguruan tinggi dengan kebutuhan masyarakat maupun industri melalui peningkatan kualitas SDM dengan pengembangan keilmuan dan pendidikan. Kemudian internasionalisasi dengan meningkatkan peringkat UB di kancah dunia dan ketiga, sustainability atau keberlanjutan.
“Dengan PTN-BH, maka sustainability dari perguruan tinggi akan sangat penting. Maka, kami coba melihat alternatif lain agar perguruan tinggi lebih sustain terhadap pendidikan dan mengikuti perkembangan dunia maupun perubahan global,” tukasnya.
Reporter: Feni Yusnia
editor: jatmiko
—
Terima kasih sudah membaca artikel kami. Ikuti media sosial kami yakni Instagram @tugumalangid , Facebook Tugu Malang ID ,
Youtube Tugu Malang ID , dan Twitter @tugumalang_id