Malang, Tugumalang.id – Tim dosen dari Prodi Profesi Bidan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (Unair) Surabaya melakukan pendampingan kepada para kader sebaya dalam mengedukasikan pencegahan anemia di kalangan remaja putri di SMPN 5 Malang pada Jumat (1/11/2024).
Program pengabdian kepada masyarakat itu melibatkan 17 kader sebaya yang juga merupakan siswa kader UKS sekolah di SMPN 5 Malang. Sebelumnya, mereka telah diberikan pelatihan dari tim dosen Prodi Profesi Bidan FK Unair Surabaya.
Tim itu terdiri dari dosen Rize Budi Amalia S.Keb.,Bd.,M.Kes.; Woro Setia Ningtyas S.Keb., Bd.,M.Kes.; Restiningsih,S.Keb.,Bd.,M.Keb.; dan Anggun Alamia, AMd.Keb.
Serta beberapa mahasiswa, yakni Putri Utami Sukmawardani S.Keb; Gita Tri Wahyuni S.Keb; Laili Istikomah; dan Intan Lois Saputri
Baca Juga: Pakar Politik Unair: Politisi yang Bisa Rebut Suara Warga NU Akan Menang di Pemilu 2024
Terpantau, dosen dosen tersebut mendampingi para kader sebaya yang langsung memberikan edukasi kepada teman temannya di kelas. Setidaknya, ada 47 siswa remaja putri yang diberikan edukasi langsung oleh para kader sebaya itu. Para siswa juga tampak antusias.
“Kader sebaya ini memang kami latih untuk bisa memberikan informasi dan edukasi terkait pencegahan anemia pada remaja putri di SMPN 5 Malang ini,” kata Rize Budi Amalia.
Edukasi dari kader sebaya yang juga merupakan siswa, kepada siswa lain itu diharapkan bisa memberikan pemahaman yang lebih baik dan tepat sasaran. Sebab, penjelasan teman kepada teman diproyeksikan akan lebih efektif.
“Kemarin ada 17 kader yang kami latih. Jadi hari ini implementasinya, mereka kami dampingi untuk memberikan edukasi langsung kepada siswa lain,” paparnya.
Sementara itu, Woro Setia Ningtyas menambahkan bahwa program pengabdian kepada masyarakat ini digelar di Kota Malang karena remajanya terutama remaja putri di Kota Malang tercatat banyak yang mengalami anemia.
Baca Juga: UM, UB, dan Unair Kolaborasi Teliti Lalapan Sebagai Terapi Penyakit Jantung Koroner
Menurutnya, data pemerintah terkait hasil pemeriksaan anemia pada remaja masih cukup tinggi. Dikatakan, pemerintah melalui puskesmas puskesmas sebetulnya juga sudah melakukan pencegahan anemia kepada remaja dengan mendistribusikan suplemen penambah darah ke sekolah sekolah.
“Setelah kami gali, ternyata remaja remaja disini banyak yang enggan meminumnya (suplemen penambah darah). Memang diterima tapi tak diminum, alasannya bikin pusing, mual dan lainnya,” ungkap Woro.
Hal inilah yang mendorong tim dosen dari Prodi Profesi Bidan FK Unair Surabaya ini melakukan pengabdian kepada masyarakat dengan menciptakan kader kader sebaya untuk menyebarluaskan wawasan dan edukasi untuk meningkatkan kesadaran remaja dalam pencegahan anemia.
Diketahui, anemia merupakan kondisi dimana jumlah sel darah merah atau kadar hemoglobin (Hb) dalam darah lebih rendah dari kadar normal yakni kurang dari 12 g/dl. Di kalangan remaja putri, faktor penyebab anemia biasanya terjadi saat menstruasi, pubertas, diet hingga remaja yang kerap makan makanan siap saji.
“Dampaknya, yang pasti akan berpengaruh pada produktifitas belajar. Penurunan konsentrasi belajar, aktivitas aktivitasnya juga terpengaruh, letih, lemah hingga lesu,” jelasnya.
Dikatakan, anemia juga bisa meningkatkan resiko stunting jika nantinya para remaja putri yang sering mengalami anemia ini telah menjadi calon ibu. Ketika calon ibu itu melahirkan, maka bayinya punya resiko tinggi mengalami stunting.
“Jadi harapannya, disisi reproduksi, kalau remaja ini beranjak dewasa dan menjadi calon ibu, kalau sudah terhindar dari anemia, dia siap menjadi seorang ibu yang sehat, tau pencegahan anemia. Sehingga meminimalisir resiko stunting juga,” tandasnya.
Sebagai informasi, tim dosen dari Prodi Profesi Bidan FK Unair ini juga akan melakukan pemantauan sebagai bahan evaluasi terhadap efektifitas program pencegahan anemia melalui kader sebaya itu. Bukan tidak mungkin, gerakan ini akan digencarkan ke sekolah lain jika hasilnya optimal.
Baca Juga Berita Tugumalang.id di Google News
Reporter: M Sholeh
editor: jatmiko