Oleh: Indah Prima Desi*
Tugumalang.id – Seorang mahasiswa dihadapkan pada selembar kertas ujian, ia harus menjawab mayoritas soal dengan benar jika ingin mendapat nilai yang baik. Sebelum hari ujian tiba, dia harus mempelajari materi berulang kali, menghafal, berlatih, dan merangkum kesimpulan. Menurutnya ia siap untuk ujiannya.
Hingga saat ujian berlangsung, ia bisa menjawab soal-soal yang diberikan dari apa yang dia hafalkan dan latih berulangkali. Dia berpikir telah berhasil menyelesaikan ujian dengan baik. Manakah dari kasus ini yang merupakan proses berpikir? Apakah menghafal materi kuliah termasuk proses berpikir?
Sebagai makhluk yang dianugerahi akal dan pikiran, proses berpikir menjadi kelebihan manusia dalam kehidupannya. Apa yang kamu pikirkan akan menentukan aksi dan kepribadianmu. Setiap hari kita berpikir secara sadar maupun tidak. Namun jika diminta untuk mejelaskan apa itu berpikir, jawabannya sungguh tidak sederhana.
Apa Itu Berpikir?
Menurut Sri Putrianingsih dalam jurnal Pengenalan Pola Berfikir Untuk Anak Sejak Dini (2020), berpikir adalah proses berkonsentrasi menemukan suatu ide dan kesimpulan. Berpikir sendiri dibagi ke dalam dua kategori utama, yaitu berpikir vertikal (konvergen) dan lateral (divergen).
Tipe berpikir vertikal terjadi saat berpikir secara bertahap dan teratur untuk menemukan jawaban yang paling benar dari pilihan-pilihan yang ada. Misalnya, saat kamu memecahkan persoalan tentang angka dan bahasa.
Sedangkan berpikir secara lateral terjadi saat kamu melihat suatu hal secara umum dari berbagai sudut pandang, melibatkan intuisi dan kreativitas dan tidak dapat diprediksi. Tipe berpikir ini dominan dipengaruhi oleh otak kanan.
Misalnya, saat kamu pergi ke suatu tempat ada beberapa pilihan rute, entah kamu akan memilih yang tidak macet atau yang paling banyak pemandangan indahnya, kamu akan menentukannya sesuai kebutuhanmu.
Bagaimana Proses Berpikir Terjadi?
Dalam artikel yang terbit di Jurnal Inovatif tersebut Sri Putrianingsih menjelaskan bahwa proses berpikir dibagi menjadi tiga tahap yaitu mencari pengertian, menentukan pendapat, dan menarik kesimpulan. Proses ini didukung oleh memori jangka panjang yang tersimpan di otak.
Saat kamu mengamati dan belajar, otak akan menyimpan informasi yang nantinya akan membantu kamu menyelesaikan masalah. Saat berpikir, sel-sel saraf saling terhubung dan berasosiasi dalam waktu tertentu, dan secara mengejutkan sebuah gagasan akan muncul.
Semakin banyak pengetahuan dan pengalaman maka proses berpikir akan semakin cepat. Contoh menarik seperti para atlet bulutangkis mengambil keputusan dengan cepat, mereka harus menentukan bagaimana cara dapat mengalahkan lawan, apakah akan melakukan smash atau pukulan tipis di atas net.
Pikiranmu adalah Pilihanmu
Berpikir adalah pilihan, kamu bisa menentukan proses berpikir apa dan hasilnya yang ingin kamu lakukan. Ambil waktumu untuk berpikir lebih dalam untuk hidupmu. Proses berpikir manusia akan terus berkembang seiring bertambahnya pengalaman, dan tidak apa jika kamu membuat keputusan yang salah. Karena bisa jadi proses kegagalanmu adalah suatu cara untuk menemukan jawaban lain yang lebih baik. Silahkan berpikir!
*Penulis adalah member Pondok Inspirasi.