MALANG, Tugumalang.id – Keluarga korban Tragedi Kanjuruhan mengusulkan ada tangan memegang syal arema yang terbuat dari titanum di desain Monumen Tragedi Kanjuruhan. Tangan ini menyimbolkan korban Tragedi Kanjuruhan yang merupakan supporter Arema FC.
“Supporter kan selalu bawa syal untuk menunjukkan mereka pendukung arema,” ujar salah satu keluarga korban Tragedi Kanjuruhan, Devi Athok.
Awalnya desain Monumen Tragedi Kanjuruhan berupa tiga pilar batu persegi panjang yang terbuat dari granit berwarna hitam. Di batu tersebut terukir nama-nama korban yang meninggal di tragedi 1 Oktober 2022.
Baca Juga: Gate 13 Stadion Kanjuruhan Ditutup Sebulan untuk Pembangunan Struktur
“Nanti ada tangan keluar menjulur memegang syal Arema sebagai pengingat di sini pernah ada pembantaian supporter Arema,” kata Devi.
Menanggapi usul ini, pihak PT Waskita Karya akan mencoba mengakomodasi dan menyesuaikan desain. Sebelumnya, ia sudah mempresentasikan desain Monumen Tragedi Kanjuruhan di hadapan keluarga korban dan Forkopimda Kabupaten Malang.
“Kami sudah buatkan desain monumen, tapi tadi keluarga korban meminta ada beberapa tambahan. Ini kami akan mencoba mengakomodir,” kata Project Manager PT Waskita Karya untuk renovasi Stadion Kanjuruhan, Vino Pramudia.
Baca Juga: Presidium Aremania Utas Resmi Dikukuhkan, Masalah Tragedi Kanjuruhan dan Dualisme Arema jadi PR
Monumen akan dibangun setelah dilakukan pembangunan struktur di depan Gate 13. Titik ini dipilih sebagai lokasi monumen karena kebanyakan korban berjatuhan di sana. Di titik tersebut keluarga korban serta warga kerap berziarah untuk mengenang korban.
Sementara itu, Vino menyebut progress renovasi Stadion Kanjuruhan sudah menyentuh angka 60 persen. Pengerjaan struktur telah rampung sebanyak 90 persen. Selebihnya hanya perlu pengerjaan arsitek seperti pemasangan kursi, pekerjan sistem, dan finishing.
Baca Juga Berita Tugumalang.id di Google News
Reporter: Aisyah Nawangsari Putri
Editor: Herlianto. A