Tugumalang.id – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi RI, Luhut Binsar Pandjaitan, mempermasalahkan semua data terkait COVID-19 di Kota Malang. Hal tersebut diungkapkan oleh Wali Kota Malang, Sutiaji, di Balai Kota Malang, pada Jumat (13/08/2021).
“Semua (dipermasalahkan), kita harus melakukan pembaruan data,” beber kader Partai Demokrat ini.
Sutiaji mengatakan, nantinya akan ada pendampingan memasukkan data yang menggunakan aplikasi SiLacak dan Inaris.
“Datanya dimasukkan langsung dari bawah komando Kodim dengan Babinsanya untuk memasukkan itu. Jadi data-data yang mungkin tidak terupdate di SiLacak, sehingga testing kita dan tracing kita akan lebih dikuatkan,” jelasnya.
Selain itu, nantinya sistematika testing untuk tracing juga akan dirubah, di mana sebelumnya jika tracing yang dilaporkan 1 berbanding 4, nantinya di Puskesmas akan berubah 1 berbanding 10 sampai 15.
“Tapi ada kasus 1 KK (Kepala Keluarga) ini terpapar COVID-19, satu KK ada 5 orang terdiri dari bapak, istri, orang tua, dan 2 anak. Dan yang mobilitasnya tinggi adalah si bapak dan ibu, sedangkan si anak gak pernah keluar. Maka tracingnya ini 20 orang, karena pengakuannya 2 dikali 10-15 orang. Tidak 5 dikali 10-15 orang,” jelasnya.
“Kita memiliki klaster pondok dan keluarga lainnya, dan ini tadi sudah diclear-kan (dijelaskan) sama Pak Menteri. Sehingga ini nanti harapannya bisa clear masalah data,” sambungnya.
Selain itu, pria asli Lamongan ini mengatakan bahwa testing di Dinas Kesehatan Kota Malang saat ini belum masuk di dalam kategori NAR (New All Record) karena masih memakai alat testing golongan kelas 2.
“Artinya kelas dua itu testingnya pakai antigen, termasuk tracing. Dan tes antigen juga harus ada pada tanggal 11 Agustus kemarin dari Kementerian Kesehatan dinyatakan masuk pada NAR,” ungkapnya.
Terakhir, Sutiaji juga mengatakan bahwa Luhut sempat menyinggung terkait data kematian akibat COVID-19 yang akan dihapuskan. “Kalau untuk kematian malah dengar-dengar mau dihapus, karena pelaporan kematian itu akumulatif, yang hari ini dan kemarin baru terlapor atau ter-update hari ini. Jadi, tidak bisa kematian itu per hari ini ada pelaporan,” pungkasnya.
Reporter: Rizal Adhi
Editor: Lizya Kristanti