Oleh: Dr Aqua Dwipayana*
Tugumalang.id – Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua ditutup Jumat (15/10/2021) malam ini oleh Wakil Presiden Ma’ruf Amin. Penutupan tersebut digelar di Stadium Lukas Enembe Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua mulai pukul 19.00 WIT. Pada tempat yang sama Presiden Joko Widodo membuka acara olahraga terakbar di Tanah Air itu Sabtu (2/10/2021) lalu.
Pertandingannya telah dimulai pada Rabu, 22 September 2021 lalu. Berakhir pada Kamis kemarin, 14 Oktober 2021. Dilaksanakan di empat klaster yaitu Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Kabupaten Mimika, dan Kabupaten Merauke.
Secara keseluruhan pertandingannya sukses. Meski di beberapa cabang olahraga (cabor) ada perselisihan, tidak ada artinya dibandingkan kesuksesan penyelenggaraan acara olahraga terakbar di Tanah Air tersebut. Apalagi semua masalahnya bisa dituntaskan sebelum penutupan PON XX.
Kontingen Jawa Barat kembali menunjukkan keperkasaannya. Tampil sebagai juara umum dengan perolehan 133 emas, 105 perak dan 115 perunggu.

Sedangkan DKI Jakarta yang raihan emasnya sama dengan Jawa Timur, yaitu 110, berada di posisi kedua karena unggul pada perolehan perak, yaitu 91 sedangkan Jawa Timur 89.
Sementara tuan rumah Papua berada di peringkat keempat dengan perolehan 93 emas, 66 perak dan 102 perunggu.
Selama PON XX ini banyak terjadi pemecahan rekor nasional. Totalnya berjumlah 35, dengan rincian dari atletik 3 rekor, angkat besi (17), renang (2), menembak (2), dan angkat berat (11). Rekor PON lebih banyak lagi, yaitu sejumlah 55 yang berasal dari atletik (12), selam (5), renang (26), menembak (3), dan angkat besi (9).
Menariknya penutupan PON XX ini tanggalnya persis bertepatan dengan Hari Ulang Tahun KONI ke-83. Jadi hari ini merupakan sejarah yang luar biasa buat bangsa Indonesia terutama rakyat Papua dan masyarakat olahraga prestasi.

“Kita malam ini menutup PON XX dengan sukses. Merupakan persembahan kami, masyarakat olahraga prestasi untuk Indonesia,” ujar Letjen TNI Purn Marciano Norman yang sejak terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Umum KONI Pusat periode 2019-2023 pada 2 Juli 2019 lalu di Ballroom Hotel Sultan, Jakarta bertekad untuk terus mengawal agar PON XX sukses.
Tekad mantan Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) dan Pangdam Jaya itu hari ini berbuah manis. PON XX yang semula diragukan banyak orang terutama dari aspek keamanan, sukses dilaksanakan.
Ma’ruf saat memberikan sambutan mengatakan Papua telah meninggalkan kesan mendalam bagi dirinya, walaupun baru kali ini datang selama menjabat Wakil Presiden.

“Papua telah membuat saya jatuh hati, Papua sa cinta ko (saya cinta kamu),” ungkap Ma’ruf menggunakan dialek Papua yang disambut tepuk tangan meriah dari yang hadir.
Ma’ruf menyampaikan pujian atas pelaksanaan PON XX yang menurutnya sukses meski banyak pihak sempat meragukannya.
“Pelaksanaan PON XX adalah yang tersulit karena dilakukan di tengah masa pandemi Covid-19. Pelaksanaannya menuntut kerja ekstra dalam menerapkan protokol kesehatan, namun ternyata Papua berhasil menyelenggarakannya dengan sempurna, ini sesuai dengan semboyan torang bisa,” tegas Ma’ruf.
Menurutnya sejarah akan mencatat bahwa PON yang untuk pertama kalinya dilakukan di bumi Cenderawasih, berlangsung sukses.

Sangat Jelas
Saat ini saya menyaksikan langsung penutupan PON XX tersebut dari Royal Box. Tempat tamu VVIP yang jumlahnya terbatas sekali dan orang-orangnya sangat selektif. Merupakan tamu pilihan. Mendampingi Ketua Umum Komite Nasional Indonesia (KONI) Pusat Letjen TNI Purn Marciano Norman yang duduknya dekat Ma’ruf.
Mereka yang di Royal Box sebagian – jumlahnya mencapai puluhan orang – adalah anggota Paspampres dari Grup B. Mereka semua bertugas mengawal Ma’ruf.
Dari Royal Box panggung yang megah terlihat sangat jelas. Bisa menyaksikan semua rangkaian acara mulai dari awal sampai akhir.
Selain acara resmi penutupan, disajikan berbagai hiburan termasuk tari-tarian dari Aceh dan Sumatera Utara yang bakal jadi tuan rumah bersama PON XXI pada 2024 mendatang. Semua tarian itu disajikan sangat apik dan menarik oleh para seniman Papua. Juga ada pesta kembang api yang menambah kemeriahan acara tersebut.

Menurut istri Ketua Pengurus Besar (PB) PON XX Dewi Sartika Sibarani Wonda yang duduknya persis di sebelah saya, acara penutupan ini lebih meriah dibandingkan saat pembukaan. Penontonnya jauh lebih ramai.
“Lihatlah di sebelah kanan dan kiri dari tempat kita ini, penontonnya penuh. Saat pembukaan tempat-tempat itu kosong,” ujarnya sambil menunjuk tribun di sisi kanan dan kiri Royal Box.
Malam ini terasa sebagai kemenangan warga Papua yang sukses melaksanakan PON XX. Juga kesuksesan masyarakat olahraga prestasi Indonesia yang berhasil menyelenggarakan acara olahraga terakbar di Tanah Air.
Merasakan Keramahan Aparat
Sejak memasuki kompleks Stadium Lukas Enembe hingga di Royal Box pada sekitar pukul 17.00 WIT tadi, kami sudah merasakan keramahan aparat keamanan. Kami semuanya iring-iringan tiga mobil dengan pengawalan dari Polda Papua.
Di mobil pertama adalah Marciano dan istri Watty Marciano. Di mobil kedua Wakil Ketua Umum II KONI Pusat Mayjen TNI Purn Soedarmo dan istri Ida Soedarmo. Sedangkan di mobil ketiga selain saya, ada
Wakil Ketua Umum IV Chris John, dan Humas yang juga penanggung jawab gerakita.com Tirto Prima Putra.
Saat kami memasuki Stadium Lukas Enembe sudah banyak masyarakat yang antri masuk untuk menyaksikan acara yang bersejarah itu. Mereka dengan sabar antri.

Hal yang sama dilakukan para pengurus KONI dari 34 provinsi, para atlet, pelatih, dan pembina cabor. Mereka masih berada di Jayapura. Sedangkan sebagian sudah kembali ke daerahnya masing-masing dengan membawa kenangan manis yang akan terus dikenang sepanjang hidupnya.
Saat menunggu acara dimulai, di Royal Box saya menyapa tamu-tamu lainnya sambil ngobrol santai. Mereka diantaranya adalah Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi dan Wali kota Jayapura Benhur Tomi Mano.
Marciano yang duduk di barisan paling depan, dengan ramah dan wajah gembira, sebagai ekspresi rasa syukur dan bahagia atas suksesnya penyelenggaraan PON XX, juga terlihat asyik ngobrol sama tamu-tamu. Kemudian mendatangi pengurus KONI Pusat untuk berdiskusi tentang acara akbar tersebut.
Antusiasme Masyarakat
Menjelang penutupan PON XX banyak teman-teman saya di Jayapura yang menyampaikan keinginannya untuk menghadiri acara tersebut. Mereka ingin datang langsung ke Stadium Lukas Enembe. Menjadi bagian sejarah di kegiatan akbar itu.
“Saya bersama keluarga ingin menonton secara langsung penutupan PON XX di Stadium Lukas Enembe. Menyaksikan acara langka tersebut di tempat yang sangat megah,” ujar mereka senada.
Terkait dengan itu mereka minta tolong kepada saya agar bisa mendapatkan undangan masuk ke acara penutupan PON XX tersebut. Apalagi tidak diketahui kegiatan serupa berapa puluh tahun lagi bakal terulang.
Dengan kerendahan hati dan penuh ketulusan saya menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya karena tidak dapat membantu mereka mendapatkan undangan. Sebagai gantinya saya menyarankan agar menonton penutupan PON XX di televisi.
Saya menyarankan seperti itu selain kesulitan mendapatkan undangan, juga membayangkan antusiasme masyarakat Jayapura sekitarnya yang mau menonton acara tersebut yang langsung datang ke Stadium Lukas Enembe. Kondisinya pasti ramai dan kurang nyaman.
Alhamdulillah semua teman saya memahami seluruh yang saya sampaikan. Mereka mengikuti saran saya. Menonton acara penutupan PON XX bersama keluarganya di rumahnya masing-masing.
Selamat tinggal Papua dengan sejuta kenangan manis. Sampai ketemu di Aceh dan Sumatera Utara pada 2024 mendatang.
*Penulis adalah Staf Ahli Ketua Umum KONI Pusat Bidang Komunikasi Publik, yang juga Pakar Komunikasi dan Motivator Nasional.
Editor : Herlianto. A