MALANG – Gate 13 di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, menjadi salah satu yang paling rusak dalam tragedi Sabtu (1/10/2022) malam. Diduga kuat pintu keluar yang terkunci di gate 13 inilah yang menjadi salah satu penyebab tewasnya sedikitnya 125 Aremania usai laga Arema FC vs Persebaya.
Berdasarkan pantauan wartawan tugumalang.id, Senin sore (3/10) di lokasi gate 13 itu pintu besi di tempat ini rusak dan ventilasi di salah satu bagian jebol. Di gerbangnya tertulis kata RIP sebagai wujud solidaritas atas tragedi yang menjadi perhatian dunia ini.
Di bagian lain, tertulis kata ‘Selamat Jalan Saudaraku’, ada juga tulisan ‘saudaraku dibunuh dan usut tuntas’. Sejumlah warga terlihat mengunjungi gate 13 ini untuk aksi solidaritas. Beberapa orang membakar menyan dan tabur bunga di tempat tersebut.
Di antara pengunjung yang datang, dua di antaranya yang terlihat begitu sedih adalah Wiwit Wahyuni, 20 tahun, dan Riska Miranda, 24 tahun. Keduanya adalah bersepupu, berasal dari Wajak, Kabupaten Malang.
Dia datang ke tempat tersebut untuk mengenang Gaby, temannya yang juga dari Wajak. Gaby wafat dalam tragedi ini. Yang membuat semakin sedih, dia wafat dengan dua orang anak kandungnya yakni Tasya,16 tahun dan Lala,14 Tahun.
”Ada anaknya satu yang selamat umur tiga tahun, ini setelah Gaby melempar anaknya itu keluar,” kata Riska Miranda sambil menyeka air matanya.
Dia tidak mengetahui apakah Gaby wafat setelah berdesak-desakan di gate 13 ini atau tidak. ”Tapi untuk mengenang beliau, kita ke sini,” imbuhnya.
Sementara itu, Alfi Nanda, dan Dania Hikmatur Rizky, warga Gedangan Kabupaten Malang datang ke gate 13 dengan membawa bunga dari rumahnya. Mereka terlihat menaburkan bunga itu dengan penuh kesedihan. ”Kita mengenang dua teman kita asal Sidoarjo yang meninggal dunia karena kejadian ini,” kata Alfi Nanda.
Reporter: Irham Thoriq
Editor: Herlianto. A