MALANG, Tugumalang.id – Rektor Universitas Islam Malang (Unisma) Prof Dr H Maskuri MSi menyebut Sharing Sessions yang menghadirkan tiga Pasangan Capres-Cawapres Pemilu 2024 menjadi bagian dari pendidikan politik bagi masyarakat luas.
Acara ini dikemas dengan tema Meneguhkan Komitmen Pembangunan Bidang Ekonomi, Pendidikan dan Kebudayaan Menuju Indonesia Unggul.
“Kami mengajak masyarakat berpartisipasi aktif, memperhatikan dengan seksama calon presiden dalam menyampaikan ide-ide gagasan dan ini menjadi bagian dari pendidikan politik,” kata dia di Auditorium Prof Dr KH M Tholhah Hasan Unisma, Rabu (1/11/2023).
Baca Juga: Awal November, Tiga Pasangan Capres-Cawapres 2024 Sampaikan Visi-Misi di Unisma
Disampaikan Maskuri, sharing sessions ini menjadi sarana sekaligus kesempatan baik bagi ketiga pasang capres-cawapres pada pemilu 2024 untuk saling menyampaikan visi-misinya.
“Semua pasangan punya kesempatan yang sama untuk hadir di Unisma. Unisma di posisi tengah sebagai lembaga pendidikan yang menjungjung tinggi nilai akademik. Maka Unisma menjadi pelopor untuk memberikan sarana menyampaikan gagasan, ide hebat, termasuk bagi pendidikan di Indonesia,” sambungnya.
Untuk itu, ia juga turut menyampaikam permohonan maaf sebesar-besarnya. Pasalnya, dari tiga pasangan capres-cawapres, hanya Cak Imin, selaku cawapres dari capres Anis Baswedan yang bisa hadir.
Meski segala persiapan termasuk surat sudah dipersiapkan sejak awal Oktober 2023 melalui berbagai pintu, namun belum bisa menghadirkan dua pasangan lainnya. Baik Ganjar -Mahfud MD, maupun Prabowo-Gibran Rakabuming.
Baca Juga: Gelar Sekolah Legislatif, FH UNISMA Hadirkan DPRD Kota Malang dan Kota Batu
“Mohon maaf kami sudah berusaha semaksimal mungkin untuk mendapatkan tiga capres cawapres, tapi kenyataannya yang bisa hadir satu-satunya adalah Gus Muhaimin (Cak Imin),” tukasnya.
Ditanya perihal adanya forum lanjutan, Maskuri menegaskan tidak ada. Sehingga kegiatan ini menjadi satu-satinya acara yang dipersiapkan jelang pemilu 2024 mendatang.
Sementara itu, dalam paparannya Cak Imin membahas terkait tantangan Indonesia di masa depan bukan hanya konsumen teknologi, tapi produsen teknologi.
Menurutnya, perguruan tinggi adalah salah satu pilar demokrasi yang harus terus menjaga ruang publik agar selalu menjadi ruang merdeka bagi siapapun yang sharing gagasan, berdiskusi dan berdialektika.
“Saya apresiasi Unisma sebagai kampus dan seluruh sivitas akademika adalah pilar demokrasi yang terus menjaga ruang publik. Bukan saja penting bagi saya atau capres-cawapres lainnya tapi seluruh gubes dan semua yang menjadi bagian tak terpisahkan dari upaya kita menggagas tantangan yang harus dihadapi,” tegasnya.
Terlebih, topik yang diusung dalam forum tersebut begitu lengkap. Membahas pembangunan pendidikan, ekonomi dan kebudayaan. “Ini menjadi kesatuan yang tidak terpisahkan apalagi berbicara mengenai topik pendidikan. Kita merebut masa depan kita dengan meningkatkan kualitas dan sumber daya manusia,” tukasnya.
Reporter: Feni Yusnia
Editor: Herlianto. A