Tugumalang.id – Kolaborasi apik tercipta antara pelaku musik dan toys maker di Malang, Jawa Timur. Kolaborasi itu menghasilkan merchandise ikonik band berupa art toys atau mainan. Total ada 9 band dan toys designer di Malang yang terlibat dalam kolaborasi bertajuk ‘Band of Toys’ ini.
Sejumlah karya merch band of toys perdana di Malang itu kemudian dipamerkan di Parmuse Cafe, Kota Malang. Jika tertarik, anda bisa melihat langsung karya itu dalam pameran yang digagas komunitas Lidos ini hingga 25 Januari 2025 mendatang.
Baca Juga: Jalani Babak 32 Besar Liga 4 Jawa Timur 2024/2025, Malang United Berharap Tuah di Kediri
Ketua Pameran Band of Toys Novantri Sumahadi menjelaskan jika inisiasi kolaborasi band of toys ini didasarkan pada fakta bahwa merchandise band art toys di luar negeri sudah banyak. Seperti Iron Maiden, Kurt Cobain hingga The Beatles begitu juga beberapa di Indonesia.
Sementara, kata Novan, di Malang belum pernah ada. Hingga akhirnya muncullah inisiatif kolaborasi bersama 9 band Malang ini. Mulai Tani Maju, Iksan Skuter, Girl and Her Bad Mood, Monohero, Dazzle, Time Out, GAHBM, Grey, Sister Murder hingga Karat.
”Kolaborasi ini menghasilkan karya art toys yang mencerminkan karakter band itu sendiri. Karakter yang diciptakan oleh desainer toys ini adalah hasil kesepakatan dengan band itu sendiri,” jelas Novan.
Baca Juga: Tatap Babak 32 Besar Liga 4 Jawa Timur, Persema Siap Tandang ke Nganjuk
Lidos sendiri merupakan komunitas pegiat mainan di Malang yang sudah terbentuk sejak 2023. Sebelumnya, komunitas Lidos sendiri juga sudah beberapa kali terlibat berkolaborasi dengan bidang lainnya seperti kuliner.
Meski tergolong baru bagi sebagain orang, seni art toys ini rupanya sudah mulai memiliki pasarnya sendiri terutama dari kalangan pecinta seni urban. Menurut Novan, art toys mulai marak baik di Jakarta maupun Surabaya sejak 2020.
Untuk meramaikan geliatnya di Malang, Lidos sepakat untuk juga berkolaborasi dengan bidang lain seperti salah satunya pelaku musik. Sebagai awal, dalam pameran ini masing-masing band hanya merilis art toys ikoniknya terbatas hanya 5 unit saja.
”Dijual terbatas hanya selama pameran dengan harga mulai Rp500-600 ribu tergantung ukuran dan kerumitan mainannya. Itu sudah termasuk bundling dengan kaset band,” imbuhnya.
Selain pameran, event ini juga diisi berbagai kegiatan. Mulai workshop assembly toys dengan bertema Cassete Tape Monster oleh pemateri dari Lidos dan BonorHorror. Lalu juga ada penampilan DJ Cassete dari Nadapita, Hill The Man, serta Tony Gentong untuk menghibur pengunjung yang berada di pameran.
Terakhir ada live podcast oleh Hipkultur, dengan narasumber Rino Adi dan Mike Yusak, dua orang kreatif yang sudah lama bergerak di bidang art toys.
Lewat pameran ini, Novan berharap art toys bisa semakin dikenal luas dan diapresiasi oleh masyarakat luas, khususnya di Kota Malang. Pihaknya juga masih memiliki agenda program tematik berbeda ke depannya.
”Sebagai bocoran, kita nanti akan garap tema art toys bertema urban horror atau horor lokal. Nanti kita bikin toysnya juga ada kajian mitologinya. Membuka kolaborasi dengan bidang semuanya, terutama ke podcast horror. Jadi mungkin nanti suasananya kayak wahana horror,” tutupnya.
Baca Juga Berita Tugumalang.id di Google News
Reporter : M Ulul Azmy
Editor: Herlianto. A