MALANG, Tugumalang.id – Sebelum menabrak tujuh orang pejalan kaki dan menewaskan pelajar bernama Renita Sintia Sari (14), pick up Grand Max sempat menyerempet beberapa orang yang membawa ogoh-ogoh. Peristiwa ini terjadi saat karnaval peringatan HUT ke-78 RI di Desa Kedungrejo, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang, Minggu (24/9/2023) sekitar pukul 22.30.
Ayah Renita, Ali Zaini merupakan salah satu orang yang membawa ogoh-ogoh tersebut. Saat ditemui di rumah duka pada Senin (25/9/2023) pagi, Ali mengatakan bahwa pengangkat ogoh-ogoh merupakan rombongan yang pertama kali ditabrak oleh pick up tersebut.
“(Kami) baru mengangkat ogoh-ogoh, mobilnya langsung meluncur menabrak ogoh-ogoh. Langsung lepas ogoh-ogohnya dan mobil kencang ke depan,” terang Ali kepada awak media.
Terjangan mobil tersebut membuat Ali terbentur ogoh-ogoh. Meski saat ini kondisinya baik-baik saja, Ali sempat merasa kesakitan.
“Rasanya seperti dipukul orang,” kata Ali.
Setelah menabrak rombongan ogoh-ogoh, mobil terus melaju dan menabrak kumpulan peserta karnaval, termasuk putri Ali, Renita. Akibatnya, Renita meninggal dunia karena luka di kepala dan enam orang lainnya dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan.
Ali sempat melihat kondisi anaknya yang meninggal dunia. Namun, pada saat itu ia mengaku hanya setengah sadar dan seperti tidak menyadari bahwa yang meninggal adalah anaknya.
“Orang bilang itu Reni, anak saya. Tapi saya seperti nggak sadar, seperti bukan anak saya,” kata Ali.
Baca Juga: Pick Up Tabrak Pejalan Kaki Saat Karnaval di Pakis, 1 Meninggal 6 Luka-luka
Ali melihat tubuh anak keduanya mengucurkan darah dari telinga dan hidungnya. “Lukanya parah, (dia) nggak bergerak,” imbuhnya.
Sebelum berangkat karnaval, Reni sempat minta keluarganya untuk foto bersama. Menurut Ali, itu permintaan yang agak aneh karena Reni adalah anak pemalu yang tidak suka difoto.
“Ayo yah, foto yah, buat kenang-kenangan,” kata Ali menirukan mendiang putrinya.
Jenazah Reni telah dimakamkan pada Senin (25/9/2023) sekitar pukul 08.00. Pihak keluarga telah mengikhlaskan kepergian pelajar kelas 2 SMP tersebut.
“Kami nggak ada keinginan apa-apa. Ini sudah takdirnya,” ujar Ali.
BACA JUGA: Berita tugumalang.id di Google News
Reporter: Aisyah Nawangsari Putri
editor: jatmiko