‘Revitalisasi Pasar Besar Kota Malang terancam batal digarap pada tahun 2023 ini’
Malang, tugumalang.id – DPRD Kota Malang mengungkapkan bahwa rencana revitalisasi Pasar Besar Kota Malang terancam batal digarap pada tahun 2023 ini. Pasalnya, Kementerian PUPR RI ternyata tak memprioritaskan penganggaran proyek tersebut.
Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Perindustrian, Koperasi dan Perdagangan (Diskopindag) Kota Malang, Eko Sri Yuliadi menjelaskan bahwa hingga saat ini pihaknya masih intens melakukan komunikasi dengan Kementerian PUPR agar revitalisasi pasar bisa segera terlaksana.
“Kami masih intens melakukan komunikasi dengan pusat. Kami masih melakukan komunikasi, jadi masih kami upayakan,” kata Eko, Minggu (9/7/2023).
BACA JUGA: Menanti Perbaikan Pasar Besar Kota Malang
Eko menyampaikan bahwa pihaknya telah melakukan kajian mendalam pada Pasar Besar Kota Malang itu. Mulai kajian teknis, kajian sosial dan kajian ekonomi.
Dalam kajian teknis, kondisi fisik Pasar Besar Kota Malang saat ini menurutnya sudah sangat perlu dilakukan perbaikan. Diketahui, sejumlah fasilitas di pasar telah mengalami kerusakan.
“Kemudian dari kajian sosial, masyarakatnya. Ya memang di tengah dan belakang pasar itu kondisinya sangat memprihatinkan, gelap dan sebagainya,” jelasnya.
“Sehingga, komunikasi sosial, transaksinya, para pedagangnya kan sudah gak nyaman dengan kondisi pasar seperti itu,” lanjutnya.
Sedangkan dalam kajian ekonomi, kondisi Pasar Besar Kota Malang saat ini berpotensi dapat menurunkan omzet para pedagang.
Kata Eko, persoalan yang ada di Pasar Besar Kota Malang harus segera dipecahkan agar para pedagang benar benar terfasilitasi. Dengan demikian, pendapatan atau omzet pedagang bisa meningkat. Salah satu solusinya menurutnya adalah revitalisasi.
Dia menyampaikan bahwa rencana revitalisasi Pasar Besar Kota Malang itu telah diusulkan ke Kementerian PUPR RI dengan anggaran sekitar Rp 480 milyar.
“Anggaran itu untuk revitalisasi fisik dan non fisik. Pada revitalisasi non fisik, ekonominya harus diperbaiki dan harus lebih baik. Pendapatan harus naik,” ucapnya.
Kini, pihaknya juga menanti kabar baik soal penganggaran Pasar Besar Kota Malang dari Kementerian PUPR.
“Ini tinggal menunggu pusat. Kami optimis bisa direalisasikan,” tandasnya.
Sebelumnya, Ketua Panitia Khusus (Pansus) ‘Tiga Pasar’ DPRD Kota Malang, Arif Wahyudi sebagai tim yang dibentuk untuk mengawal rencana revitalisasi Pasar Besar itu mengatakan bahwa pasar tersebut telah mengalami kemerosotan dalam berbagai hal sejak dilanda kebakaran pada 2016 lalu.
Pasca kebakaran 2016 itu, pemeliharaan Pasar Besar Kota Malang terus mengalami kendala karena terbentur persoalan perjanjian kerja sama dengan PT Matahari Putra Prima. Pemkot Malang kemudian memutus perjanjian kerja sama itu pada Januari 2023 lalu agar bisa segera dilakukan pemeliharaan.
Selanjutnya, Pemerintah Kota Malang melalui Diskopindag Kota Malang mengusulkan revitalisasi pasar yang menampung sekitar 3.600 pedagang itu ke Kementerian PUPR RI. Namun ternyata, Kementerian PUPR tidak memprioritaskan perbaikan pasar itu.
“Kami di DPRD sudah mendorong melalui DPR RI dan juga ke Kementrian Perdagangan. Namun terakhir di Kementerian PUPR, ternyata rencana pembangunan Pasar Besar Kota Malang ini tidak masuk dalam list pembangunan Kementrian PUPR,” tuturnya, Rabu (5/7/2023).
Dengan demikian, Arif berpandangan bahwa rencana revitalisasi Pasar Besar Kota Malang terancam batal karena APBD Kota Malang juga tak sanggup menganggarkan. Terlebih, masa penyusunan anggaran sudah hampir tiba.
“Jadi tahun 2023 ini gak mungkin dilakukan revitalisasi, meski melalui anggaran DPUPR di APBD. Karena sudah mendekati tahun anggaran. Tidak mungkin dianggarkan di APBD perubahan juga untuk renovasi maupun revitalisasi Besar Besar ini,” ucapnya.
BACA JUGA: Berita tugumalang di Google News
Reporter: M Sholeh
editor: jatmiko