MALANG, tugumalang.id – Rangkaian rel KA sepanjang 8 hingga 10 meter membujur dari arah selatan ke utara, ditemukan di depan Patung Chairil Anwar, Kawasan Kayutangan Heritage, Jalan Basuki Rahmat , Kota Malang , Jumat ( 21/10/2022 ) .
Lintasan trem lawas ini ditemukan pekerja proyek yang sedang menggarap pemasangan batu andesit di koridor 3 Kayutangan Heritage. Terkuaknya jalur trem kuno ini diketahui pertama kali sejak Rabu (19/10/2022) siang.
”Baru kelihatan utuh itu pada Kamis siang. Waktu Rabu itu sebenarnya sudah kelihatan, saat kami gali kok keras. Ternyata ada sebuah besi,” kata Hafiz, salah satu anggota pelaksana proyek dari CV Sinar Mulia kepada reporter, Jumat (21/10/2022).

Jalur trem yang ditemukan itu ada sekitar 8 hingga 10 meter. Diduga lintasan rel trem ini serupa atau masih satu jalur dangan temuan rel di koridor 1 (Avia) dan koridor 2 (Simpang Empat Rajabally). Dua lintasan trem sebelumnya telah diputuskan untuk dipendam.

Waktu itu, Wali Kota Malang Sutiaji akan membuat sebuah penanda khusus agar masyarakat tahu dan bisa mengetahui bahwa kawasan Kayutangan punya jejak historis yang panjang. Namun ternyata hingga kini, penanda itu tidak pernah ada.
Ini diungkapkan Sekretaris Tim Ahli Cagar Budaya (TACB0 Kota Malang, Rakai Hino Galeswari, bahwa temuan ketiga kalinya harus disikapi secara bijak. Ini mengingat proyek Kayutangan Heritage yang dibuat untuk menonjolkan aspek historikalnya.
”Percuma kalau disini semua sudah kita lindungi, kita tetapkan sebagai benda cagar budaya tapi hal seperti ini tidak diperhatikan. Lintasan trem ini juga sebagai bukti kawasan ini sangat bersejarah,” kata Hino.

Pihaknya menyayangkan hingga saat ini penanda atas benda bersejarah itu tidak dijumpai. Akhirnya, sampai sekarang masyarakat juga tidak tahu-menahu terkait edukasi sejarah ini. Ia berharap pihak terkait juga melibatkan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan juga TACB dalam urusan pembangunan ini kedepannya.
”Kedepannya ini mau diapakan? Apa mau dikubur lagi atau gimana?. Kalau memang Kayutangan Heritage ini mau ditonjolkan sebagai kawasan Cagar Budaya, harusnya hal ini juga harus diperhatikan,” tegasnya.

Menurut Hino, lintasan trem ini dibangun pada saat zaman kolonial. Saat itu, diawaki Malang Stoomtram Maatschappij (MSM). Membangun sebuah lintasan trem yang terbentang mulai Stasiun Blimbing hingga Jagalan.
Panjang lintasan seluruhnya diperkirakan mencapai sekitar 6 kilometer. Belanda sudah membuka jalur kereta ini sejak 15 Februari 1903 dan ditutup kisaran pada tahun 1959.
Sebetulnnya, saat era kepemimpinan Walikota Malang Sugiono saat itu lintasan rel trem ini masih terlihat. Hingga kemudian untuk alasan keselamatan pengendara akhirnya ditutup aspal.
Dulu, fungsi lintasan rel trem ini sangat strategis. Kayutangan dulunya merupakan kawasan pusat perdagangan, sentra produksi dan pemukiman warga Belanda dan Eropa. Selain membawa muatan barang, trem ini juga memuat orang.
Setelah temuan ini, sejumlah pihak terkait masih akan berkoordinasi terkait tindak lanjutnya. Apakah akan ditutup seperti sebelumnya atau seperti apa. Informasi dihimpun, penutupan akses jalan ini diperkirakan bisa sampai tiga minggu ke depan.
Reporter: Ulul Azmy
editor: jatmiko