MALANG, Tugumalang.id – Rektor Universitas Islam Malang (Unisma) Prof. Maskuri, Rektor Unisma Malang selaku Ketua Umum Asosiasi Pascasarjana Agama Islam Swasta Indonesia (APAISI) memainkan perannya untuk memimpin rombongan ke Malaysia dan Thailand pada 22-25 April 2024.
Rombongan yang melibatkan para pimpinan Pascasarjana ini diikuti Sekretaris Jendral APAISI Prof Imron Arifin; Direktur Pascasarjana Unisma Prof Mas’ud Said; kepala KUI Unisma Dr Imam Karimullah; bersama 10 Pascasarjana lainnya, termasuk Pascasarjana Unisma Malang.
Deretan Pascasarjana itu, diantaranya dari Universitas Negeri Malang (UM); UNU Mataram NTB; Universitaa Tribhakti Kediri; Universitas Al Qolam Malang; Universitas Islam Jakarta; IAI Ibrahimy Banyuwangi; Institute Pertanian STIPER Yogyakarta; Institut Ilmu Keislaman Annuqayah Guluk Guluk Sumenep; Universitas Al Amin Prenduan Madura; dan PPS yang tergabung dalam APAISI.
Baca Juga: Ensiklopedia Ramadan Bersama Rektor Unisma: Orang Dermawan Dekat dengan Allah
Mereka nampak bersemangat mengikuti serangkaian perjalanan yang bertujuan untuk menguatkan international mobility dan pengabdian masyarakat itu.
Kegiatan diawali dengan mengunjungi beberapa tempat penting yaitu Kementerian Pendidikan Tinggi Malaysia, Pesntren An Nahdhoh di daerah Tanjung Sepat Selangor yang berdiri sejak 2019, dan sanggar pendidikan yang merupakan binaan Muslimat PCI NU Malaysia, Nyai Mimin.
Di Pesantren An Nahdhoh, rombongan berkesempatan untuk menggelar audensi dan wawancara kepadan 45 anak didik yang rata rata berusia 16-20 tahun. Hasilnya, mereka begitu semangat menjalani proses pendidikan dan pembelajaran, namun belum tahu nanti harus kemana dan bekerja di mana.
Baca Juga: Tak Sekedar Belajar Agama, Ini Keistimewaan Kuliah di Unisma Malang
Rombongan juga bertemu Ketua PCI Muslimat NU Malaysia, Mimin Mintarsih selaku sekaligus bagian dari Universitas Kebangsaan Malaysia yang banyak membina anak anak untuk pendapatkan pendidikan non formal di negeri seberang.
Untuk itu, Rektor Unisma Prof Maskuri kemudian ikut memikirkan bagaimana solusi legalitas lembaga dan personal yang banyak menjadi atensi KBRI dan keluarga pekerja migran di Malaysia.
Di Kemetrian Pendidikan Malaysia, Prof Maskuri yang juga Ketua Forum Rektor Imdonesia ( FRI ) terpilih banyak melakukan diskusi dengan Prof Azam dari Education Malaysia yang memiliki pengalaman mengembangkan pendidikan tinggi Malaysia ke best 100 world ranking seperti Universitas Kebangsaan yang menempati rangking 35 dunia.
Diskusi itu membahas tentang pentingnya kerja sama pendidikan, pengabdian masyarakat melalui MBKM menuju World University Rangking.
Senada dengan Maskuri, Prof Azam mengharapkan kedua negara melakukan program international mobility dikuatkan agar bisa masuk ke ranah World Class University. Dengan adanya kerjasama antar universitas Indonesia – Malaysia, lebih bagus lagi.
Untuk itu, Prof Azam dan APAISI bersepakat untuk menguatkan jejaring ini sampai lada mengiriman dosen, peneliti dan kerjasama pengajaran.
Terlebih, Indonesia memiliki kepentingan yang mendalam ddengan Malaysia karena faktor sejarah. Kerja sama serupa ini sudah sejak lama dirintis oleh para tokoh dan para pimpinan kedua negara yg sekarang masih relevan ditingkatkan.
Nantinya, mahasiswa pascasarjana bisa melakukan pengabdian bisa memiliki visa khusus yang berlaku 6 bulan.
Selain itu, kedua belah pihak juga sepakat mendorong kerja sama yang bisa dilakukan anatara Rektor dengan Rektor dan satgas yang tertata dengan baik, sehingga Indonesia dan Malaysia dapat berkibar pada level dunia.
Baca Juga Berita Tugumalang.id di Google News
Reporter : Feni Yusnia
Editor: Herlianto. A