MALANG – Hari Ulang Tahun Kota Malang ke-107 tahun juga turut dirayakan para seniman. Mereka unjuk gigi melalui pameran lukisan bertajuk Art From HUT 107 Tahun Kota Malang, di Hall Kantor DPRD Kota Malang, pada Selasa (6/4/2021).
Spesialnya, dalam pameran kali ini juga melibatkan seniman lintas bidang. Mulai dari topeng malang, seni gerabah, wayang kulit, batik, hingga keris.
Selain itu, juga melibatkan komunitas pengamen Silverman Malang alias Manusia Perak. Para Manusia perak ini berperan membuka pameran ini dengan berdandan ala tokoh pewayangan.
Dalam pameran yang berlangsung mulai 6-12 April 2021 itu, ada sebanyak 70 lukisan dipamerkan. Puluhan karya lukis itu datang dari 35 pelukis yang tergabung dalam Komunitas Asta Citra Perupa Malang yang berdiri sejak 1985 ini.
Ketua Penyelenggara Pameran, Bambang Randika Santoso, mengatakan bahwa pameran ini sekaligus jadi ajang merangkul komunitas pelaku seni lain untuk kembali bangkit berkreativitas.
Termasuk dengan melibatkan komunitas pengamen Silverman itu sebagai bentuk apresiasi Manusia Perak yang juga adalah pekerja seni jalanan. ”Kita rangkul mereka, kita kenalkan agar tidak terusan di jalan. Juga ada komunitas lain gerabah hingga keris biar dikenal juga orang banyak,” terangnya.
Tak hanya sekedar pameran, lukisan ini juga dijual. Harganya terentang mulai Rp 2,5 juta hingga Rp 20 juta. Terus terang, lanjut pria asal Kidul Dalem, Klojen ini, pameran ini menjadi ajang adu peruntungan selain sebagai bentuk pencapaian seni.
”Terlepas dari itu, pandemi tidak ada pandemi itu gak berpengaruh buat seniman. Karena kita tetap terus berkreativitas apapun kondisinya,” tegasnya.
Terkait dalam rangka HUT Kota Malang ke-107 tahun, Bambang berharap, ada kepedulian lebih dari Pemkot Malang terhadap iklim kesenian Kota Malang. Khususnya dari segi ketersediaan ruang pameran yang representatif.
Menurut dia, dengan adanya ruang pameran yang representatif, sangat menentukan pada tingkat apresiasi masyarakat baik secara seni maupun ekonomi. ”Untung juga ada Hall Kantor DPRD ini cukup membantu buat kita unjuk gigi,” tambahnya.
Terpisah, Ketua DPRD Kota Malang, I Made Riandiana Kartika, menyambut baik atas kesekian kalinya gedung dewan menjadi alternatif ruang pameran. “Ini juga adalah satu bentuk pemulihan ekonomi, khususnya dari sektor kesenian,” ujarnya.
Kesenian, terang Made, sebagai kebutuhan tersier pastilah pelakunya sangat terdampak karena pandemi COVID-19. Sebab itu, dirinya merasa terpanggil untuk membantu, meski hanya sebatas promosi dan memberikan ruang pameran. ”Nanti juga bisa saya undang pecinta-pecinta lukisan untuk bisa datang ke pameran,” tambahnya.
Lebih jauh, dirinya juga akan mengupayakan aspirasi kehadiran ruang-ruang pameran semakin banyak. ”Kita juga pengenlah Kota Malang ini punya jujugan galeri-galeri gitu karenakan kalau ngandalkan wisata alam kan juga gak begitu ngangkat ya,” pungkasnya.
Reporter: Ulul Azmy
Editor: Lizya Kristanti