MALANG – Meskipun harus berhadapan dengan resiko banjir di setiap musim hujan, warga Desa Sitiarjo, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang enggan untuk melakukan bedol desa. Usulan bedol desa ini awalnya diberikan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang agar warga tak lagi terdampak meluapnya air Sungai Panguluran setiap musim hujan.
“Kemarin kami tawarkan bagaimana kalau ini harus bedol desa. Kami carikan lokasi yang aman. Tapi rupanya masyarakatnya enggan,” ujar Wakil Bupati Malang Didik Gatot Subroto pada Senin (17/10/2022).
Kepala Desa Sitiarjo, Mamik Misniati membenarkan adanya keengganan warga untuk melakukan bedol desa. Saat ditemui di posko bencana di Gereja Kristen Jawi Wetan (GKJW) Sitiarjo, Selasa (18/10/2022) Mamik mengatakan warga telah mengetahui usulan bedol desa tersebut, tapi menolaknya.
“Ojo, Bu (jangan, Bu),” ujar Mamik menirukan salah satu warganya yang menolak.
Menurut Mamik, keengganan ini disebabkan warga telah puluhan tahun menetap di desa tersebut. “Bagaimana pun mereka sudah kerasan di sini karena sudah turun temurun,” imbuh Mamik.
Seorang warga yang enggan menyebutkan namanya juga mengatakan dirinya tidak mau pindah meskipun rumahnya sering terkena banjir.
“Nggak usah, di sini saja,” katanya saat ditemui di rumahnya yang berada tepat di tepi Sungai Panguluran.
Ia mengatakan bahwa rumahnya saat ini sudah memiliki dua lantai sehingga bisa digunakan untuk mengevakuasi barang-barang saat banjir.
“Tapi kadang air cepat masuk, jadi barangnya belum sempat dibawa ke atas sudah kena banjir,” ujarnya.
Alasan lain yang membuatnya enggan bedol desa adalah karena ia sudah tinggal di Desa Sitiarjo sejak lama. Ia sudah merasa nyaman meski harus sering berurusan dengan banjir.
Reporter: Aisyah Nawangsari
Editor: Herlianto. A