Tugumalang.id – Menginjak usia ke-60 tahun, Universitas Brawijaya (UB) Malang siap menjadi pelopor dan pembaharu dalam berbagai hal berbasis budaya.
Salah satunya, Green Campus and Green Entrepreneurship. Hal tersebut disampaikan Ketua Lustrum XII dan Dies Natalis ke-60 UB, Prof Dr Unti Ludigdo, pada puncak kegiatan, Kamis (5/1/2023).
“Menjadi Green Entrepreneur itu tidak boleh sekedar beriorientasi pada profit tapi konteks lingkungan juga harus menjadi perhatian,” ujarnya.
Terlebih, saat ini tak sedikit entrepreneur yang tidak memerhatikan keberlanjutan lingkungan sekitarnya. “Nah, itu yang kita tanamkan. Alumni Brawijaya yang dikarakterisasi sebagai entrepreneur harus memiliki tekad dan jiwa itu. Keuntungan penting, tapi kemanfaatan pada lingkungan itu jauh lebih penting. Itu spirit yang kita ingin kembangkan,” sambungnya.
Untuk itu, kata dia, beberapa langkah pasti telah dilakukan guna mengarahkan lulusan UB sebagai green entrepreneur. Seperti, melalui mata kuliah etika bisnis.
“Kemudiam kita berikan satu pencerahan dalam proses pembelajaran bahwa lingkungan itu tidak boleh diabaikan dalam menjalankan aktivitas apapun termasuk entrepreneurship,” tukasnya.
Mengusung tema Green Paradigm and Innovative Action for Sustainable Prosperity, kegiatan ini dikemas dalam berbagai rangkaian. Mulai dari Brawijaya International Conference, International Conference Applied Science Vicational Education, hingga International Student Conference on Creative Industry yang melibatkan partisipan dalam dan luar negeri.
“Dalam bidang Pengabdian Masyarakat juga dilaksanakan Kampus Sehat yang dilakukan dengan screening massal keluarga besar UB, lomba senam sebagai ekspresi menjaga kesehatan warga kampus kita, dan Tetenger Bumi atau penanaman tanaman langka yang dapat menyerap air di lahan kampus Kepanjen dan wilayah tangkapan air di desa Srimulyo Dampit Kabupaten Malang,” jelas Unti.
Selain itu juga digelar lomba implementasi Green Campus antar Fakultas se-UB, Brawijaya Mengaji dan Berzikir yang berpusat di MRP. Berbagai lomba alah raga, sepakbola, tenis meja, dan bulu tangkis, kemudian jalan sehat dan konser, serta napak tilas Raden Wijaya.
Ditambahkan Rektor UB Prof Widodo, bahwa tahun 2023 menjadi starting point UB untuk melakukan pengembangan inovasi di bidang infrastruktur yang telah disiapkan.
“Di antaranta speed koneksi yang 100 gb/mpbs kemudian juga kita adakan super komputer, data center yang nanti akan diintegrasikan dengan aktivitas yang di UB,” tuturnya,
Tak hanya itu, pihaknya juga siap menyongsong target untuk masuk ke dalam urutan 500 besar perguruan tinggi dunia dalam waktu 5 tahun ke depan.
“Di sisi peringkat internasional, kita masih 800 besar dunia dan target kita adalah bisa masuk 500 besar dunia dalam waktu 5 tahun ke depan,” tegasnya.
Reporter: Feni Yusnia
Editor: Herlianto. A