GUS BAHA NOER SALIM,
Adik Kandung Kiyai Nasirul Mahasin.
Alhamdulillah bisa hadir bersama keluarga.
Ke Pesantren Al Qur’an Narukan Kragan Rembang sana.
Bertemu kawan lama Gus Mahasin dan Gus Baha.
Meski tidak lama bahkan sebentar lalu ziarah.
Ke maqbarah walid dan saudara mereka berdua.
Membaca al Fatihah dan berdo’a kemudian pulang ke rumah.
Tidak banyak bicara, hanya sedikit tentang Kapolda Jawa Tengah.
Meski sebentar, namun saling bertanya-tanya.
Di dalam hati tanpa menjadi kata yang bersuara.
Kukenal Gus Baha sepintas dalam media.
You tube dan juga kadang dalam berita.
Sepertinya sedang populer berkat media masa.
Dengan ceramah dan argumen-argumen pakai logika.
Sering kali dibumbui dengan gojlokan dan ketawa ria.
Mungkin ini dakwah ilmiah namun mudah dan disuka.
Banyak yang datang dan mengundang untuk ceramah.
Biasa pasti ada saja yang diungkap berbeda-beda.
Tanpang orang alim yang memang menjadi profesi sejak muda.
Meski tidak didengar hanya dalam hati.
Bahkan sering aku sampaikan lewat pesan pribadi.
Jika bisa sih Gus Baha tidak jadi politisi.
Kuatir saja pesan utama yang justru esensi.
Akan hilang karena menjadi polarisasi.
Entahlah mengapa aku juga ikut urusan pribadi.
Sebetulnya itu urusan orang lain yang tidak harus peduli.
Hanya aku ingat para politisi yang dulu berawal dari dai.
Kemudian hilang hanyut menjadi tidak dapat simpati.
Terima kasih Kiyai Nasirul Mahasin ya….
Sudah menerima aku sekeluarga di rumah.
Bahkan sudah diberi makan dan disambut dengan meriah.
Semoga Allah membalas kebaikan tak terkira.
Bahkan jika bisa meniru Kiyai Noer Salim sekeluarga.
Selain hafal al Qur’an juga sangat beretika.
Rembang, 20-02-2021
‘Abd Al Haris Al Muhasibiy