Tugumalang.id – Praktik terapi uap sebagai alternatif penyembuhan COVID-19 milik dr Yosephine Pratiwi kembali dibuka. Praktik yang sebelumnya berlokasi di Jalan Raya Takeran itu, kini berpindah ke Jalan Raya Ngijo, Karangploso, Kabupaten Malang.
Praktik penyembuhan pasien COVID-19 tersebut sempat ditutup karena adanya kekhawatiran warga setempat terhadap paparan virus dari pasien yang membludak hingga memenuhi halaman klinik.
“Saya buka di sini karena saya butuh tempat yang lebih luas. Mulai parkir maupun tempat pasien, agar bisa tertampung lebih banyak lagi,” jelasnya.
“Memang kesalahan saya juga di tempat yang lama parkirannya meluber dan pasien banyak sekali hingga tidak tertampung,” imbuhnya.
Tak hanya itu, praktik terapi uap alternatif penyembuhan pasien COVID-19 ini juga sempat memunculkan polemik terutama dikalangan tenaga kesehatan. Salah satunya terkait pembuktian riset terapi uap tersebut. Namun, dia mampu meyakinkan lantaran sudah melakukan terapi sejak Desember 2020. Selain itu, juga dilengkapi dengan data rekam medis pasien terapi yang menunjukkan hasil yang baik.
Hingga pada akhirnya, praktik tersebut mendapat dukungan dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Malang. Namun dengan syarat harus mencari lokasi lebih baik, di mana klinik sebelumnya memang terbatas luas lahan.
“Setelah saya menjelaskan proses terapi ini dan saya sampaikan laporan dan klarifikasi, IDI mendukung penuh. Namun mereka menyarankan dipindah ke tempat yang lebih besar,” tuturnya.
Menurutnya, terapi uap yang disediakan bagi warga isoman tak terfasilitasi ruang isolasi di RS itu, juga gratis bagi warga kurang mampu dan tenaga kesehatan.
“Kalau ada dokter yang tidak dapat ruang isolasi di RS saya minta ke sini, gratis. Untuk medis dan warga kurang mampu di sini gratis,” ucapnya.
Reporter: M Sholeh
Editor: Lizya Kristanti