Sabtu, Mei 17, 2025
Tugumalang.id
No Result
View All Result
  • Home
  • Peristiwa
  • Pendidikan
  • Bisnis
  • Insight
  • Pariwisata
  • Politik
  • Olahraga
  • Hukum & Kriminal
  • Advertorial
  • Catatan
  • Home
  • Peristiwa
  • Pendidikan
  • Bisnis
  • Insight
  • Pariwisata
  • Politik
  • Olahraga
  • Hukum & Kriminal
  • Advertorial
  • Catatan
No Result
View All Result
Tugu Malang ID
No Result
View All Result
Home Budaya

Pokdarwis Kampung Gribig Religi Lestarikan Tradisi Bubur Sapar

Redaksi by Redaksi
September 17, 2021 8:07 pm
in Budaya
Mbabar Bubur Sapar. Foto: dok

Mbabar Bubur Sapar. Foto: dok

Share WhatsappShare FacebookShare Twitter

Tugumalang.id – Orang Jawa mempunyai tradisi Safaran, mengacu pada bulan Safar pada kalender Jawa. Sifat bulan Safar hampir sama dengan bulan sebelumnya yang merupakan kelanjutan dari bulan Suro (Muharram).

Setiap daerah di Jawa, terkadang mempunyai tradisi Safaran yang berbeda, tergantung daerah masing-masing.

READ ALSO

LESBUMI Gelar Halal Bihalal dan Peringati Hari Lahir ke-65

Kenduri Rupa: Pameran Lukisan yang Rayakan Keberagaman Seniman Kota Batu

Sementara di Kampung Gribig Religi (KGR), menggelar Mbabar Bubur Sapar di komplek cagar budaya dan pesarean Ki Ageng Gribig, pada Kamis kliwon malam Jumat legi (16/9/2021).

Mbabar Bubur Sapar. Foto: dok

Kegiatan Mabar Bubur Safar ini adalah sebuah event promosi pariwisata Kota Malang yang berasal dari Kampung Tematik yang ada di Kota Malang. Kampung Gribig Religi merupakan salah satu kampung wisata yang berbasis religi dan satu-satunya kampung yang paling ramai dikunjungi peziarah.

Tentu, event ini tidak seramai seperti tahun-tahun sebelumnya karena masa pandemi COVID-19, di mana Kota Malang berstatus PPKM Level 3, maka kegiatan ini tidak bisa dikunjungi wisatawan.

Sekertaris KGR, Agus Ahmad Saichu menyampaikan bahwa safar mengingatkan pada kita semua, bahwa (bulan) dapar adalah bulan ke kedua dalam kalender Jawa. Bulan sapar setelah bulan pertama yaitu bulan suro.

“Bubur sapar atau biasa kita menyebut jenang grendul berbentuk bundar-bundar, itu mengandung makna, ada kalanya siklus kehidupan manusia ada di atas, kadang ada pula di bawah. Jadi, seperti konsep bola atau roda kehidupan,” jelasnya.

Bahan untuk membuat bubur sapar adalah beras ketan. “Sebagaimana kita tahu ketan adalah lekat atau lengket ini mengandung makna bahwa perbedaan apapun dalam hal bermasyarakat tetap lengket atau erat dalam bersosialisasi dengan warga masyarakat yang lain. Sehingga ada harmonisasi dalam menjalani kehidupan ini,” lanjut Sekertaris Forkom Pokdarwis Kampung Tematik Kota Malang ini.

Terpisah, Pengggas Kampung Budaya Polowijen, Isa Wahyudi memberikan tanggapan bahwa bulan safar sebenarnya banyak diyakini sebagai bulan yang penuh bencana, bala malapetaka, dan kesialan. “Mayoritas masyarakat Jawa hingga saat ini masih mempercayai bahwa bulan ini dipenuhi dengan hal-hal yang bersifat ketidakberuntungan,” sebut Ki Demang, sapaan akrabnya.

“Masyarakat Jawa sendiri yang beraliran kejawen, menganggap hari Rabu Legi pada bulan Safar dianggap sebagai hari yang jelek sekali sehingga tidak boleh dibuat bepergian, hari Rabu Pahing yang dipercaya sebagai Dina Taliwangke yaitu hari yang sebaiknya disirik (dihindari),” tambah Ketua Forkom Pokdarwis Kampung Tematik Kota Malang ini.(*)

Related Posts

Lesbumi gelar Halal Bihalal dan harlah
Budaya

LESBUMI Gelar Halal Bihalal dan Peringati Hari Lahir ke-65

Minggu, 27 Apr 2025
Pameran lukisan Kenduri Rupa
Budaya

Kenduri Rupa: Pameran Lukisan yang Rayakan Keberagaman Seniman Kota Batu

Kamis, 24 Apr 2025
Tradisi kupatan yang menjadi salah satu tradisi unik di Malang dalam menyambut lebaran. /Foto: Pixabay.com/Ignartonosbg.
Budaya

Kupatan, Tradisi Unik di Malang saat Lebaran yang Wajib Kamu Tahu

Selasa, 1 Apr 2025
Candi Singosari
Budaya

Candi Singosari: Peninggalan Kerajaan Singhasari yang Pemugarannya Tak Pernah Diselesaikan

Minggu, 2 Mar 2025
Kemeriahan Festival Seni Tradisi di Taman Krida Budaya, Kota Malang. (Foto/dok.)
Budaya

Festival Seni Tradisi di Kota Malang Hidupkan Warisan Nusantara

Kamis, 27 Feb 2025
Penampilan Swara Pertiwi – Festival Seni Tradisi. Foto/dok
Budaya

Debut Aduhai Swara Pertiwi di Festival Seni Tradisi #1

Senin, 24 Feb 2025
Next Post
Rektor UIN Sunan Ampel, Surabaya, Prof Masdar Hilmy S.Ag, MA, Ph.D (kiri)dan Ketua PW Ansor Jawa Timur Syafiq Syauqi/tugu malang

Inovasi Pertama di Indonesia, GP Ansor Jatim dan UIN Surabaya Dirikan Madrasah Cyber

BERITA POPULER

  • Peralatan pabrik rokok ilegal

    Bea Cukai Gerebek Pabrik Rokok Ilegal Diduga Milik Manajer Arema FC

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Manager Arema FC Diduga Terlibat Kasus Rokok Ilegal

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Wujudkan World Class University, Unisma Gelar Gebyar Pemelajar BIPA 2025

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Gendut Si Raja Jambret Akhirnya Tertangkap di Kota Batu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Joko Tebon, Musisi Asal Malang Diundang Tampil Main Didgeridoo di Istana Negara

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Portal berita Tugu Malang (tugumalang.id) merupakan perusahaan media siber di bawah naungan PT Tugu Media Komunikasindo

Ikuti Kami

Navigasi Site

  • Kode Etik
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Kebijakan Data Pribadi
  • Tentang Kami
  • Kontak Kami
  • Form Pengaduan
  • Pedoman Media Siber

© 2021 Tugu Media Group - All Right Reserved Tugu Malang ID.

Jaringan Media 

Tugumalang.id 

Tugujatim.id 

Tugusehat.id

No Result
View All Result
  • Home
  • Peristiwa
  • Pendidikan
  • Bisnis
  • Insight
  • Pariwisata
  • Politik
  • Olahraga
  • Hukum & Kriminal
  • Advertorial
  • Catatan

© 2021 Tugu Media Group - All Right Reserved Tugu Malang ID.