MALANG, Tugumalang – Maraknya dai dan mubalig yang mengisi ruang publik, baik di dunia nyata maupun di media sosial yang tidak memiliki kapasitas dan sanad ilmu jelas, mendorong LDNU Kota Malang mengadakan workshop dan sertifikat mubalig, di lingkungan Nahdlatul Ulama, pada Minggu (27/11/2022). Kegiatan berlangsung sehari penuh di Auditorium KH. Masjkoer Masjid Sabilillah Kota Malang.
”Program perdana LDNU Kota Malang setelah dikukuhkan pada awal Oktober lalu itu mendapat sambutan luar biasa. Terbukti peserta yang hadir dari MWC dan ranting-ranting serta beberapa banom dan lembaga di bawah NU itu melebihi ekspektasi panitia,” Kata Ustadz Syamsul Arifin M.Pd, ketua panitia.
Sementara Ketua LDNU Kota Malang, Gus Fathmir Riza Madjid, M.Pd mengungkapkan bahwa tujuan dari kegiatan workshop selain sebagai pembekalan dakwah juga dalam rangka memetakan kuaifikasi par da’i sekaligus mengevaluasi sanad keilmuannya.
”Maka setiap peserta diwajibkan menyerahkan biodata atau profilnya yang berisi latar belakang pendidikan keagamaanya, juga kiprah dakwahnya selama ini,” ujarnya.
Sekitar 100 peserta antusias mengikuti kegiatan workshop sampai akhir pada pukul 17.00. Acara workshop dibagi dalam 4 sesi. Diawali dengan serangkaian acara pembukaan, dihadiri tokoh-tokoh di Kota Malang. Di antaranya Polresta Malang, Kodim 0833, Bintaldam V Brawijaya, MUI Kota Malang, Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kota Malang.
Ketua PCNU Kota Malang turut hadir dan membuka acara workshop. Dalam sambutannya. Ketua Umum PCNU Kota Malang DR. KH. Israqunnajah, M.Ag menguraikan pentingnya peran para dai dan mubalig dalam menyampaikan ajaran agama.
”Oleh karena itu para dai harus memiliki kapasitas dan kualitas yang teruji. Maka kegiatan workshop dan sertifikat mubalig ini menjadi sangat penting,” katanya.
Ada beberapa materi yang disampaikan dalam kegiatan tersebut. Sesi pertama tentang Fikih Kebangsaan. Disampaikan Kol. Purn Mochammad Rifa’i, anggota LDNU Kota Malang. Sesi berikutnya dengan pemateri utama, KH. Abdullah Syamsul Arifin, Ketua Umum Lembaga Dakwah PBNU.
Mantan Ketua PCNU Jember tiga periode tersebut mengupas tuntas bagaimana dakwah Walisongo dan penerapannya di era digital. Para peserta sangat antusias bahkan bayak sekali yang mengajukan pertanyaan pada sesi tanya jawab.
Pada sesi berikutnya Direktur TV9 Gus Ahmad Hakim Jaily menyampaikan materi tentang strategi dakwah dalam dunia digital dan media sosial. Acara kemudian ditutup dengan pemaparan Sekretaris PCNU Kota Malang, DR. Faishol Fatawi tentang program PCNU Kota Malang dalam mengembangkan fikih dakwah sekaligus langkah berkelanjutan dari kegiatan workshop dan sertifikasi muballigh. (*)
editor: jatmiko