Tugumalang.id – Antusiasme masyarakat Kabupaten Malang, Jawa Timur, untuk mendonorkan darahnya semakin meningkat. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Malang, angka pendonor darah pada tahun 2022 melonjak hingga lima kali lipat dibandingkan tahun 2021.
Pada tahun 2022, terdapat 23.043 orang yang mendonorkan darahnya. Sementara di tahun 2021, terdapat 4.547 orang yang mendonorkan darah.
Golongan darah terbanyak yang didonorkan adalah golongan darah O dengan jumlah 8.977 pendonor, disusul golongan darah B sejumlah 7.227 pendonor. Golongan darah A ada di urutan ketiga dengan 5.237 pendonor dan golongan darah AB berada di urutan terakhir dengan 1.602 pendonor.
Baca Juga: Kebutuhan Darah Terus Jalan, Unit Donor Darah PMI Kabupaten Malang Tetap Buka Saat Lebaran
Sosialisasi menjadi kunci dari meningkatnya jumlah pendonor darah di Kabupaten Malang. Karena wilayahnya yang luas, Palang Merah Indonesia (PMI) harus menjemput bola hingga ke desa-desa untuk pelaksanaan sosialisasi sekaligus kegiatan donor darah.
“Kalau orang pedesaan dengan orang kota memang beda. Kalau di perkotaan itu donor darah sudah merupakan kebutuhan demi kesehatan mereka. Kalau di pedesaan kami harus sering memberikan sosialisasi,” ujar Tri Rahayu Handayni, Staff Unit Donor Darah (UDD) PMI Kabupaten Malang.
Tantangan yang biasanya dihadapi adalah orang-orang desa takut darahnya akan habis apabila ia mendonorkan darahnya. Di samping itu, banyak juga orang desa yang takut jarum suntik.
“Kami harus sosialisasi. Kami dibantu kelompok donor yang ada koordinatornya. Kelompok-kelompok donor itu ada di daerah-daerah,” ujar Yayuk.
Sosialisasi ini berperan penting dalam menyadarkan masyarakat akan pentingnya donor darah. Di Desa Ngabab, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang, sosialisasi yang dilakukan oleh bidan setempat ternyata cukup efektif. Desa ini kini menjadi desa dengan pendonor terbanyak di Kabupaten Malang.
Bidan yang melakukan sosialisasi menyasar pada ibu-ibu yang menggunakan suntik KB. Akibat dari suntik KB, menstruasi menjadi tidak lancar. Daripada tidak ada pergantian darah yang menyebabkan masalah kesehatan, bidan tersebut menyarakan ibu-ibu untuk mendonorkan darahnya.
“Kebanyakan pendonor kami di Ngabab itu perempuan. Satu kali kegiatan bisa lebih dari 100 orang yang ikut mendonorkan darahnya. 90 persennya perempuan,” imbuh Yayuk.
PMI Kabupaten Malang juga mulai menggencarkan sosialisasi ke beberapa pondok pesantren. Menurut Yayuk, ada sekitar tiga pondok pesantren yang sudah menyelenggarakan kegiatan donor darah.
Di samping itu, PMI Kabupaten Malang juga menyediakan bingkisan untuk menarik orang agar mau mendonorkan darahnya. Mereka juga menyelenggarakan undian berhadiah di waktu-waktu tertentu seperti Hari Donor Darah Sedunia.
Reporter: Aisyah Nawangsari Putri
Editor: Herlianto. A