Tugumalang.id – Potensi ancaman dampak bencana banjir menjadi perhatian Pemerintah Kota Malang. Kini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) bakal menambah pendeteksi banjir di Kota Malang yaitu sebanyak 11 Early Warning System (EWS) sebagai sistem pendeteksi elektronik.
Kepala BPBD Kota Malang, Prayitno menyampaikan saat ini pendeteksi banjir di Kota Malang sudah ada 13 EWS yang tersebar di lokasi-lokasi rawan banjir. Alat ini mampu mendeteksi banjir lebih dini.
Laporan data EWS tersebut akan digunakan sebagai pedoman memitigasi ancaman potensi bencana banjir di Kota Malang. Dengan demikian, masyarakat yang tinggal di lokasi rawan banjir bisa melakukan mitigasi untuk meminimalisir dampak bencana banjir.
Baca Juga: BPBD Kota Batu: Kecamatan Bumiaji Jadi Kawasan Paling Rawan Bencana
Prayitno menyampaikan bahwa pihaknya akan menambah jumlah EWS di Kota Malang. Setidaknya, ada 11 titik yang diusulkan agar dipasang alat pendeteksi banjir tersebut.
“Ini usulan masyarakat melalui Musrengbang. Jadi rencananya tahun 2024 ini kami akan menambah EWS di 11 titik lagi,” jelasnya.
Dikatakan, pendeteksi banjir di Kota Malang ini nantinya akan dipasang di loaksi-lokasi rawan banjir dengan pertimbangan kajian dan usulan masyarakat. Kini, pihaknya juga tengah menyiapkan anggaran untuk pengadaan 11 EWS tersebut.
Baca Juga: BPBD Pasang 7 Early Warning System Baru Pendeteksi Banjir di Kota Malang
Di sisi lain, dia juga menyampaikan bahwa saat ini BMKG telah memprediksi akan ada potensi kerawanan bencana yang lebih tinggi di tahun 2024 ini dari pada tahun sebelumnya.
“Jadi prediksi BMKG yang juga digarisbawahi oleh BNPB bahwa terutama pada Januari sampai Februari ini cuaca akan punya tingkat kerawanan yang lebih tinggi dari biasanya,” tuturnya.
“Jadi kewaspadaan terhadap bencana perlu ditingkatkan dan selalu memitigasi dan melaporkan potensi kerawanan agar segera dicarikan solusinya,” tandasnya.
Sebagaimana diketahui, Kota Malang kerap terjadi banjir saat hujan lebat atau cuaca esktrem datang.
Baca Juga Berita tugumalang.id di Google News
Reporter: M Sholeh
Editor: Herlianto. A