BATU, tugumalang.id – Memasuki musim penghujan dengan tingkat bencana hidrometeorologi tinggi, masyarakat Kota Batu, Jawa Timur diharap waspada. Utamanya bagi warga Kecamatan Bumiaji yang dipetakan sebagai daerah paling rawan terjadi bencana. Khususnya tanah longsor.
Kepala BPBD Kota Batu, Agung Sedayu menuturkan pemetaan itu dilakukan mengingat kontur alam di sebagian besar wilayah Kecamatan Bumiaji adalah lereng-lereng dan tebing. Kontur topografi alam dan kerapatan vegetasi seperti itu membuat bencana tanah longsor rawan terjadi.
”Ada 7 potensi bencana alam yang kita petakan. Yang paling mendominasi adalah tanah longsor, tanah ambles, plengsengan longsor,” terang Agung dihubungi, Jumat (28/10/2022).
Total ada 6 desa di Kecamatan Bumiaji yang rawan terjadi longsor. Wilayah kedua, Kecamatan Batu yang terletak di pusat kota juga menjadi kawasan yang rawan bencana longsor dan banjir genangan.
Terbaru, pada Rabu-Kamis (27/10/2022) kemarin saja sudah kembali terjadi tebing longsor, tepatnya di Jalan Klena I Gang 1 RT 04 / RW 01, Dusun Lemah Putih Desa Sumberbrantas, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu
Adapun dimensi tebing yang longsor itu panjang 10 meter, lebar 1 meter dan tinggi 3 meter. Akibatnya, material longsor menutupi sebagian jalan sehingga rawan kecelakaan jika dilewati pengguna jalan.
Di lain tempat, sebuah plengsengan teknis dinding saluran drainase di Jalan Pangeran Diponegoro, Dusun Gerdu, juga ambrol. Dusun Gerdu. Di atas pelengsengan berdiri jembatan cor yang merupakan akses jalan ke rumah warga. Plengsengan ambrol dengan dimensi panjang 3 meter, lebar 3 meter dan tinggi 2 meter.
Sejauh ini, BPBD Kota Batu telah meningkatkan kesiapsiagaan bencana mengingat intensitas hujan yang meningkat. Sejumlah rekomendasi juga sudah dilakukan ke dinas terkait. Mulai penataan saluran drainase hingga perompesan pohon.
”Selain itu kita juga sudah membuat surat edaran ke sejumlah tempat wisata untuk juga meningkatkan kewaspadaan. Untuk deteksi, kami juga sudah aktif memonitoring alat pendeteksi EWS yang sudah terpasang di 12 titik rawan,” jelasnya.
Reporter: Ulul Azmy
editor: jatmiko