Tugumalang.id – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Batu mencatat sekitar 50 anak di kota wisata itu didiagnosis menderita diabetes. Parahnya, anak yang menderita penyakit gula ini banyak yang berusia di bawah 15 tahun.
Data tersebut diperoleh dari hasil skrining Dinkes kepada 2.157 anak sepanjang 2024 kemarin. Kabid Pencegahan, Pengendalian Penyakit dan Penanganan Bencana Dinkes Kota Batu, dr Susana Indahwati membenarkan data tersebut.
Ia berharap masyarakat lebih meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman penyakit diabetes yang ternyata tidak hanya menyerang orang dewasa saja, namun dapat juga diderita anak-anak.
“Dari akumulasi data, tiap akhir bulan diketahui ada 2 anak menderita diabetes. Sementara, 48 anak didiagnosis pre-diabetes,” kata Susan., Minggu (16/2/2025).
Baca Juga: Waspadai Diabetes Anak, Ini Gejala dan Cara Mencegahnya
Susan menjelaskan, perbedaan dua kategori tersebut diukur dari kadar gula darah saat skrining. Di mana anak yang didiagnosis memiliki kadar gula darah lebih dari 200 miligram per desiliter. Sementara, anak yang didiagnosis pre-diabetes memiliki kadar gula darah antara 140-200 miligram per desiliter.
“Ada dua jenis diabetes anak. Yakni diabetes melitus tipe satu dan diabetes melitus tipe dua. Diabetes melitus tipe satu merupakan penyakit yang menyerang sistem kekebalan tubuh,” kata Susan.
Untuk tipe satu juga menyerang sel-sel penghasil insulin di pankreas. Sementara, diabetes melitus tipe dua yakni penyakit yang membuat tubuh menjadi resisten terhadap insulin. Sehingga, pankreas tidak bisa menghasilkan insulin yang cukup.
“Diabetes yang menyerang anak-anak tidak selalu karena pola asupan makanan tidak sehat. Juga bisa terjadi karena faktor genetik dan pengaruh obat-obatan. Biasanya muncul gejala mual dan muntah,” paparnya.
Baca Juga: 50 Anak Usia 15 Tahun di Kota Batu Didiagnosis Derita Diabetes
Lebih lanjut, Susan memaparkan ciri-ciri anak yang mengidap diabetes. Antara lain selalu merasa haus dan sering buang air kecil. Lalu, berat badan anak tidak bertambah meski nafsu makan meningkat hingga anak mudah merasa lelah meski sudah beristirahat dengan cukup.
Sebagai tindak lanjut, pihaknya mulai menggencarkan sejumlah program pencegahan pertambahan angka diabetes anak. Salah satunya lewat edukasi ke sekolah dan tempat umum. Melalui program yang diinisiasi Dinkes Kota Batu yakni Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas).
“Program tersebut bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat agar memiliki gaya hidup sehat,” katanya.
Susan menegaskan diabetes anak dapat dicegah secara mandiri. Caranya dengan mengatur pola makan, berolahraga, menjaga berat badan dan tidak stres. Termasuk di dalamnya penekanan tidak merokok. Dengan program pencegahan dengan edukasi dan screening dini, pihaknya optimistis angka diabetes anak bisa ditekan.
“Screening yang dilakukan pada anak 15 tahun ke bawah bertujuan agar diabetes terdeteksi sejak dini. Semakin dini terdeteksi, bisa segera mendapat tindakan dan lebih efektif melakukan pengobatan,” pungkasnya.
Baca Juga Berita Tugumalang.id di Google News
Reporter : M Ulul Azmy
redaktur: jatmiko