Tugumalang.id – Kualitas penanganan bencana di suatu daerah ditentukan dari kecakapan pejabat pemerintahannya atau tanggap bencana. Baru-baru ini, pejabat eselon 2 di Jatim mendapat pelatihan Disaster Leadership Academy (DiLA) di Kota Batu hingga Sabtu (27/1/2024)
Di Jawa Timur sendiri, angka kejadian bencana cukup tinggi, tak terkecuali di Kota Batu. Data dari BPBD Jatim, jumlah kejadian bencana pada 2023 mencapai angka 117 kejadian bencana didominasi bencana angin kencang dan puting beliung.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menutup pelatihan yang digelar selama dua hari itu secara khusus para pejabat pimpinan tinggi pratama. Khofifah mengatakan, pelatihan ini adalah upaya membangun kesiapsiagaan bencana di seluruh OPD.
Bahwa untuk menanggulangi bencana dibutuhkan sinergitas dan kolaborasi yang kuat antar OPD. ”Jadi bukan hanya BPBD, Dinsos dan Dinkes saja yang bertugas, tapi butuh kolaborasi semua institusi,” kata Khofifah.
Terlebih, lanjut dia, Jawa Timur berada di ring of fire yang rawan terjadi bencana hidrometeorologi seperti angin puting beliung, banjir, gempa, tanah longsor, dan sebagainya.
Baca Juga: Hadapi Musim Hujan, Selecta Punya Tim Khusus Tanggap Bencana
Pada tahun lalu tercatat angin puting beliung menjadi bencana alam yang paling banyak terjadi di Jatim. Dan kejadiannya tidak mudah diprediksi.
”Oleh karena itu kita harus siap-siaga bersama, melakukan mitigasi bersama, dan mempersiapkan tim secara komprehensif dengan melibatkan seluruh OPD,” jelasnya.
Upaya menyiapkan tim yang komprehensif ini juga menjadi perhatian penuh pada kegiatan. Dimana peserta diberikan materi hingga praktek di lapangan seperti dukungan psikososial untuk korban bencana, membangun tenda, menggunakan Alat Pemadam Api Ringan (APAR), Basic Life Support, hingga permakanan pada saat kebencanaan.
Selain itu, Khofifah menyampaikan penguatan sinergitas dan kolaborasi juga dilakukan hingga ke jajaran samping seperti Kodam V/Brawijaya dan Polda Jatim untuk melakukan mitigasi bencana terutama di musim penghujan seperti saat ini.
“Penguatan sinergitas dengan Kodam dan Polda terus kita lakukan. Juga penguatan jaringan di lini paling bawah serta yang tak kalah penting ialah koneksitas dengan rumah sakit di berbagai daerah,” ujarnya.
Baca Juga: Jelang Musim Penghujan, BPBD Kota Batu Petakan Potensi Bencana, Longsor Mendominasi
Sementara, Kepala BPSDM Jawa Timur Ramliyanto menyampaikan bahwa pelatihan ini didasarkan pada kesadaran bahwa penanganan kebencanaan bukan hanya menjadi urusan BPBD, saja tapi juga lintas OPD lainnya.
“Kegiatan ini merupakan salah satu ikhtiar kami di BPSDM Jawa Timur untuk implementasikan arahan Ibu Gubernur terkait rembug nyekrup. Sehingga menjadi kesadaran kolektif perangkat daerah yang hadir bahwa urusan bencana bukan sekedar urusan BPBD dan urusan dinas sosial yang terkait namun tetap menjadi urusan kami bersama,” ujarnya.
BACA JUGA: Berita tugumalang.id di Google News
Reporter : M Ulul Azmy
editor: jatmiko