BATU, Tugumalang – Stadion Gelora Brantas yang menjadi salah satu stadion legendaris di Kota Batu dijanjikan akan direnovasi. Saat ini, stadion yang sudah ada sejak 1984 itu tengah dialihfungsikan menjadi tempat relokasi sementara bagi 1.097 pedagang Pasar Induk Among Tani yang tengah direvitalisasi.
Saat ini, rencana ini masih bergaung. Informasinya, proyek renovasi itu sudah mulai tahap pembahasan Detail Engineering Design (DED). Berbagai aspek yang dibicarakan seperti gambar teknis, spesifikasi teknis dan spesifikasi umum, volume serta biaya pekerjaan pemugaran SGB.
Hal ini diungkapkan Wakil Ketua I DPRD Kota Batu Nurochman. Dia berharap stadion yang menjadi saksi tumbuh kembang sepak bola warga Kota Batu itu bisa dirombak total.
”Tanggung kalau hanya renovasi, sekalian mulai dari nol. Sekaligus agar jadi pusat olahraga. Nanti juga bisa dibuat untuk berbagai fasilitas atlet hingga kantor KONI Kota Batu,” kata dia, Minggu (6/11/2022).
Jika dilakukan revitalisasi menyeluruh, maka stadion ini tidak hanya menjadi ajang olahraga sepak bola saja, tapi juga bisa dimanfaatkan cabor lainnya. Bukankah lebih baik agar Kota Batu punya pusat olahraga (sport center).
”Kami harap dalam masa-masa transisi Wali Kota ini bisa mendukung apapun aspirasi warga yang konkrit,” kata dia.
Sejauh ini, politisi PKB itu masih belum tahu jelas berapa total anggaran yang dibahas dalam DED itu. ”Saat ini belum bisa, kalau nanti sudah dibahas baru kita tahu nominal dan proyeksinya apa,” tuturnya.
Terpisah, Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPKP) Kota Batu Bangun Yulianto juga membenarkan jika nantinya proyek renovasi stadion juga akan memunculkan fasilitas olahraga lainnya.
”Tapi masih kami bahas, kami rumuskan dulu dengan banyak pihak, dengan Dinas Pendidikan dan KONI Kota Batu,” terangnya.
Seiring waktu, kondisi stadion sebelum dijadikan tempat relokasi cukup memprihatinkan. Stadion Gelora Brantas ini sudah ada sejak Kota Batu masih jadi bagian dari Kabupaten Malang. Tempat ini menjadi saksi pertumbuhan sepak bola di Kota Batu dengan kapasitas tribun sekira 10 ribu penonton.
Hingga seiring waktu, popularitas stadion ini mulai luntur sehingga kondisi stadion mulai rusuh dan tampak tak terawat. Setelah melalui koordinasi yang panjang, hasilnya, dtadion ini memang butuh peremajaan.
Sebagai tindak lanjut, pihaknya akan melakukan sayembara terbuka untuk membuat desain arsitektur stadion legendaris ini. Langkah ini hampir serupa dilakukan Arema FC yang berencana membangun training center.
Kata Bangun, penyelenggaraan sayembara akan bekerja sama dengan perguruan tinggi ataupun asosiasi profesi terkait. ”Nanti desain yang terpilih akan diadopsi menjadi DED,” paparnya.
Penyelenggaraan sayembara ini dimaksudkan untuk mendapatkan gagasan desain Stadion Brantas Kota Batu dengan wajah dan fungsi baru. Sayembara tersebut dikatakan Bangun harus membangun tema Function, Facade Fun, & Feasible.
Pemenang sayembara juga akan mendapatkan penghargaan dan hadiah uang tunai. Penghargaan Pemenang Juara 1 mendapatkan Rp 50 juta, juara 2 Rp 30 juta, dan juara 3 Rp 20 juta + sertifikat serta 2 Nominator dengan hadiah Rp 2.5 juta.
Nanti pada 14 November 2022, prosesnya menuju ke tahapan Aanwijzing sayembara dan batas pendaftaran pada 27 November. Pengumpulan berkas karya berakhir selambatnya pada 5 Desember.
Penjurian tahap final akan dilakukan pada 10 Desember 2022 mendatang sekaligus pengumuman pemenang. Bagi yang berminat, syarat pendaftaran sayembara harus memiliki Kerangka Acuan Kerja (KAK) dan Kelengkapan Dokumen Sayembara, serta tata cara pendaftaran, didownload melalui bit.ly/KAKdanDataStadioneksisting.
Reporter: Ulul Azmy
editor: jatmiko