MALANG – Untuk mengenang para korban Tragedi Kanjuruhan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang membangun sebuah monumen yang bertuliskan nama-nama korban. Monumen ini berada di sebelah kiri patung singa Tegar Jawara, di dekat pintu masuk Stadion Kanjuruhan.
Hal ini disampaikan oleh Bupati Malang, Sanusi, dalam sambutannya di peringatan tujuh hari Tragedi Kanjuruhan, Jumat (7/10/2022) sore.
“Kami bangun monumen di stadion Kanjuruhan. Ada nama-nama korban di monumen itu,” ujarnya.
Dengan adanya monumen ini, ia berharap masyarakat yang datang ke Stadion Kanjuruhan bisa mengunjungi monumen dan mendoakan para korban.
“Nanti warga yang ke Kanjuruhan bisa mendoakan nama-nama itu, tujuh menit saja,” kata Sanusi.
Pada kesempatan ini, ia juga meminta maaf kepada keluarga korban dan Aremania jika ada pelayanan dari Pemkab Malang yang kurang selama tragedi ini.
“Saya bersama Pak Wakil Bupati memohon maaf sebesar-besarnya apabila selama evakuasi sampai hari ini ada hal-hal yang kurang berkenan baik perkataan, perbuatan, maupun tindakan,” tuturnya.
Di samping itu, ia juga mengatakan dirinya telah menjalin komunikasi dan kerja sama dengan berbagai pihak untuk membantu pendidikan anak-anak korban Tragedi Kanjuruhan.
“Bagi yang sekolah di tingkat SD dan SMP yang menjadi kewenangan Kabupaten Malang, saya gratiskan sampai selesai pendidikannya,” kata Sanusi.
Ia juga akan memberi beasiswa bagi mereka yang ingin menempuh pendidikan di pondok pesantren. Ia sudah menghubungi pihak Pondok Pesantren Al-Munawwariyyah di Bululawang dan mereka setuju untuk membantu pendidikan anak-anak korban Tragedi Kanjuruhan.
“Untuk meringankan beban keluarga korban, saya akan menanggung biaya pendidikannya,” kata Sanusi.
Reporter: Aisyah Nawangsari
Editor: Herlianto. A