Malang, Tugumalang.id-Limbah minyak goreng yang seringkali dianggap sepele sebenarnya memiliki dampak lingkungan yang cukup signifikan jika tidak dikelola dengan baik. Minyak goreng bekas ini, jika dibuang sembarangan, dapat mencemari tanah dan air, serta berkontribusi pada pencemaran lingkungan yang lebih luas. Padahal, dengan pengelolaan yang tepat, limbah ini bisa diolah menjadi produk yang lebih bermanfaat, seperti bahan bakar biodiesel atau produk rumah tangga lainnya.
Menyadari potensi ini, Tim Akademisi Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang (UIN Maliki Malang) yang diketuai Dr. H. Abdul Bashith, M.Si (Wakil Dekan Bidang AUPK FITK), bersama anggotanya yaitu Dr. Saiful Amin, M.Pd (Ketua Penerbit UIN Maliki Press), Puji Endah Permatasari, M.M (Dosen Fakultas Ekonomi), Muchammad Akbar Kurniawan., dan Lailatul Faizah menggelar Program Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) atau Qoryah Thayyibah sebagai bagian dari Tri Dharma Perguruan Tinggi.
Kegiatan kali ini bertema “Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Melalui Pengolahan ‘MIJEL’ Pada Komunitas Fatayat NU Candirenggo Singosari” dan dilaksanakan di Kelurahan Candirenggo, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, Jawa Timur.
Baca Juga: FKIK UIN Malang Gelar Penyuluhan dan Pemeriksaan Kesehatan untuk Tekan Angka Stunting
Kegiatan ini berlangsung dua hari pada hari Sabtu hingga Minggu, 3-4 Agustus 2024, dengan tujuan mengedukasi Ibu-Ibu Fatayat NU tentang pemanfaatan kembali minyak jelantah (MIJEL) yang biasanya dianggap sebagai limbah. Minyak jelantah, yang merupakan sisa minyak goreng, dapat diolah menjadi lilin dan sabun cuci pakain ramah lingkungan yang berguna sebagai alternatif produk rumah tangga.
Dalam kegiatan ini, para peserta mendapatkan pengetahuan mengenai proses pembuatan lilin dan sabun cuci pakaian dari minyak jelantah, mulai dari tahap penyaringan minyak, pencampuran dengan bahan-bahan seperti sterin dan pewarna alami, hingga proses pembentukan dan pengemasan.
“Peserta juga diajarkan tentang manfaat ekonomi dari usaha pembuatan lilin dan sabun ini, yang dapat dikembangkan menjadi usaha kecil menengah (UKM) di lingkungan setempat”. Ucap Tim Ketua Pengabdian, Dr. H. Abdul Bashith, M.Si.
Kegiatan ini diisi empat pemateri utama yang ahli dalam bidang pemanfaatan barang bekas dari TIM Ngalam Waste Bank, yaitu Yayuk Hidayati, Lusia Tinuk Winarti, Indah Sudarwanti, dan Luqman Hadi. Mereka memberikan penjelasan tentang aspek-aspek ilmiah pembuatan lilin dan sabun cuci pakaian dari minyak jelantah serta potensi pengembangan produk ini sebagai salah satu solusi ramah lingkungan dan ekonomis.
Baca Juga: Luar Biasa! UIN Malang Berhasil Meraih Predikat 16 Besar Universitas Islam Terbaik di Dunia
Siti Dewi Wahyunis, S.Pd., selaku Ketua Fatayat NU Candirenggo Ranting Kendedes, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan langkah awal yang sangat penting bagi ibu-ibu Fatayat NU di wilayah tersebut.
“Kegiatan ini adalah kesempatan berharga bagi kami, karena pelatihan semacam ini sangat jarang, bahkan ini adalah pertama kalinya kami mendapatkan pelatihan seperti ini,” ungkapnya.
Siti juga menambahkan bahwa program seperti ini sangat membantu dalam meningkatkan keterampilan dan pengetahuan, yang nantinya bisa dimanfaatkan untuk kebaikan komunitas serta pengembangan diri para anggotanya.
Dengan dilaksanakannya kegiatan ini, diharapkan masyarakat tidak hanya dapat mengurangi dampak limbah minyak jelantah terhadap lingkungan, tetapi juga memperoleh keterampilan baru yang dapat membantu meningkatkan kesejahteraan ekonomi mereka. Peserta yang terdiri dari ibu-ibu rumah tangga, remaja, dan anggota karang taruna terlihat antusias mengikuti setiap sesi, mulai dari teori hingga praktik pembuatan lilin dan sabun cuci pakaian.(*)
Baca Juga Berita Tugumalang.id di Google News
Sumber: UIN Malang
editor: jatmiko