Frenha Rama*
Negara di dunia pada saat ini sadang menghadapi revolusi industri 4.0, termasuk negara tercinta kita negara Indonesia. Revolusi industri 4.0 adalah sebuah inovasi yang menggunakan atau menerapkan teknologi informasi dan komunikasi secara penuh. Atau dapat dikatakan sebagai teknologi robotisasi.
Kecerdasan artifisial dan internet sebagian besar telah menggantikan peran manusia. Sehingga dari revolusi industri ini menghadirkan kekhawatiran akan peran manusia dalam kehidupan.
Karena itu, munculah revulusi industri 5.0 atau yang lebih dikenal dengan nama Society5.0. Society5.0 merupakan sebuah inovasi dalam dunia teknologi yang bertujuan untuk menyelesaikan permasalahan yang muncul pada era industri 4.0.
Teknologi yang terus berkembang dengan pesat, termasuk aplikasi robotika yang dikawatirkan akan mengurangi peran manusia. Maka melaui Society5.0 diharapkan peran manusia akan meningkat atau memaksimalkan Sumber Daya Manusia (SDM).
Sehingga dapat mengatasi dan mengantisipasi terhadap tren global yang muncul pada industy 4.0. Society5.0 adalah sebuah era dimana teknologi digital diaplikasikan pada kehidupan manusia. Negara yang yang pertama kali menerapkan Society5.0 ini adalah Jepang. Latar belakang revolusi industri 5.0 ini, adanya ketakutan terhadap berkurangnya atau menurunnya peran sumber daya manusia (SDM), karena aplikasi robotika yang semakin berkembang pesat.
Menurut Kantor Kabinet Jepang, Society5.0 didefinisikan sebagai masyarakat yang berpusat pada manusia, yang menyeimbangkan kemajuan ekonomi dengan menyelesaikan masalah sosial melalui sistem yang sangat mengintegrasi ruang maya dan ruang fisik.
Dengan kata lain, era ini menawarkan masyarakat dalam posisi yang seimbang dengan perkembangan teknologi. Perkembangan teknologi dianggap sebagai bagian dari manusia itu sendiri. Sehingga melalui perkembangan teknologi diharapkan dapat menyelesaikan masalah sosial yang ada baik untuk saat ini maupun dikemudian hari. Penerapan era society5.0 menciptakan beberapa literasi baru, yaitu:
- Literasi data, yaitu sebuah kemampuan untuk membaca, menganalisis dan memanfaatkan atau menggunakan big data di dunia digital.
- Literasi teknologi, yaitu sebuah pemahaman terhadap kerja mesin dan aplikasi teknologi.
- Literasi manusia, yaitu yang berkaitan dengan komunikasi dan desain. Dari beberapa literasi di atas, kemudian dilakukan penggabungan yang menuntut setiap orang untuk terus belajar dan berkembang. Dengan kata lain, Society5.0 adalah era dimana masyarakat akan berusaha mengimbangi kehadiran atau kemajuan teknologi. Hal ini bertujuan untuk mengatasi kesenjangan sosial yang ada ditengah masyarakat. Dalam rangka mempersiapkan masyarakat untuk mengahadapi Society5.0
Dalam mewujudkan hal tersebut, tentunya diperlukan kerja sama dari berbagai pihak. Salah satunya dunia pendidikan. Perkembangan dunia pendidikan pada saat ini sedang mengahadapi masa yang sangat penting. Tidak hanya dalam upaya memberikan pelayanan pendidikan yang berkualitas dan optimal, tetapi juga dalam perkembangan teknologi.
Tantangan dunia pendidikan semakin komplek dan menuntut persiapan dan pemikiran yang sangat serius. Hal ini sebagai dampak dari kemajuan teknologi dalam hampir semua bidang. Dengan adanya perkembangan teknologi ini diharapkan para guru dapat membuat kenyamanan terhadap peserta didik dalap lingkup pendidikan.
Proses belajar mengajar pada era Society5.0 ini diharapkan banyak muncul sebuah ide – ide inovatif dari para guru yang mana bertujuan agar peserta didik dapat nyaman dalam sebuah pembelajaran yang ada di sekolah.
Apalagi dengan era Society5.0 ini teknologi sangat berpengaruh dalam proses belajar mengajar mengapa? Karena teknologi sudah sangat canggih di zaman sekarang sekolah juga harus mengikutinya, agar tidak ketinggalan dengan adanya perkembangan zaman ini. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, semakin mendorong pembaruan pemanfaatan teknologi.
Skenario pembelajaran di era Society5.0 perlu disiapkan dengan matang untuk menarik keterlibatan peserta didik secara aktif dan menyenangkan dalam proses belajar mengajar mereka, sekolah tentunya harus menyiapkan segala fasilitas yang menunjang proses pembelajaran ini.
Salah satunya adanya ruang labolatorium komputer, abasensi para peserta didik, guru dan para karyawan menggunakan teknologi finger print, di setiap kelas ada alat pembelajaran yang dulu memakai papan tulis diganti dengan Tv LCD, dari sinilah yang akan membuat kenyamanan para peserta didik dalam hal pembelajaran di sekolah.
Pendidikan dituntut kreatif dan inovativ untuk mengembangkan pembelajaran dengan menggunakan teknologi. Dengan teknologi tersebut diharapkan pendidik dapat menciptakan proses pembelajaran yang aktif, inovatif, nyaman dan menyenangkan. Sehingga terjadi interaksi antara pendidik dengan peserta didik, peserta didik dengan peserta didik, peserta didik dengan media dan sumber belajarnya.
Proses belajar peserta didik akan lebih efektif dan menarik dengan media pembelajaran yang salah satunya adalah e-learning. Apalagi keadaan seperti COVID-19 ini e-learning sangatlah cocok untuk diterapkan dilingkungan pendidikan.
E-learning merupakan sebuah media pembelajaran yang memungkinkan tersampaikannya bahan ajar dengan media internet atau media jaringan komputer lain. Pembelajaran e-learning telah mengubah belajar mengajar konvensional menjadi pembelajaran yang berbasis internet atau online.
E-learning merupakan suatu sistem atau konsep pendidikan yang memmanfaatkan teknologi informasi dalam proses belajar mengajar, pada zaman dan kondisi seperti ini peran e-learning dalam lingkup pendidikan sangatlah penting karena mempermudah proses belajar mengajar daring. Salah satunya dari segi penyampaiaan materi dari pengumpulan tugas dan lain – lain.
E-learning juga bisa diterapkan pada saat pembelajaran tatap muka yaitu dengan pengumpulan – pengumpulan tugas, apabila pada saat pembelajaran tatap muka materi – materi pembelajaran disampaikan melalui e-learning maka nantinya akan tidak ada interaksi antara pendidik dengan murid, murid dengan murid maka dari itu pemanfaatan e-learning pada saat pembelajaran tatap muka ini dapat digunakan dengan seperlunya saja.
Namun untuk infrastruktur yang lain seperti labolatorium komputer, absensi menggunakan finger print, dan papan tulis menggunakan Tv LCD harus tetap di manfaatkan dengan baik agar para peserta didik dalam hal teknologi tidak tertinggal.
Dunia pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam mencetak masa depan suatu negara. Karena seperti yang kita ketahui bahwa Sumber Daya Manusia (SDM) yang dimiliki merupakan penentu dari kemajuan sebuah negara. Dan SDM yang bermutu dan berkualitas sangat berkaitan dengan kualitas pendidikan.
Pada saat ini negara Indonesia sedang berada pada Revolusi Industri 4.0 dan akan bersiap untuk menempuh atau memasuki era society5.0. Dalam hal ini negara Indonesia perlu melakukan persiapan diri dengan mencetak generasi penerus bangsa yang bermutu. Dan dalam mewujudkan hal tersebut tentunya tidak lepas dari peran seorang pendidik.
Seorang pendidik dalam kegiatan pembelajaran memiliki peranan atau fungsi yang sangat penting karena seorang pendidik harus dapat membantu peserta didik untuk menemukan solusi dari permasalahan yang ada serta membuat inovasi-inovasi dari sumber permasalahan tersebut. Hal tersebut bertujuan agar peserta didik dapat terus berinovasi dan semakin kreatif dalam kehidupan di masyarakat.
Ada banyak cara yang dapat dilakukan untuk mempersiapkan peserta didik yang kreatif, inovatif dan berintegritas salah satunya menghadirkan pembelajaran yang menyenangkan melalui pemanfaatan perkembangan teknologi, agar para peserta didik juga tidak sampai ketinggalan zaman.
*Mahasiswa Ilmu Tarbiyah dan keguruan, Prodi Manajemen Pendidikan Islam, UIN Malang
—
Terima kasih sudah membaca artikel kami. Ikuti media sosial kami yakni Instagram @tugumalangid , Facebook Tugu Malang ID ,
Youtube Tugu Malang ID , dan Twitter @tugumalang_id